Bobo.id - Suku asli Selandia Baru, suku Maori, punya tradisi unik, lo. Namanya Hangi.
Memasak dengan cara Hangi ini membutuhkan 'oven' bawah tanah, teman-teman.
Jadi, hangi dibuat dengan cara menggali lubang yang besar, kemudian menyalakan api, dan menata batu-batu.
Setelahnya, kita menaruh makanan di atasnya kira-kira selama tiga jam.
Biasanya, daun-daun ditutupkan di atas makanan agar uap panas tersimpan di dalamnya.
Baca Juga : Arang Aktif Dijadikan Bahan dalam Makanan, Apakah Berbahaya?
Budaya memasak makanan dengan menggali tanah ini dilakukan oleh suku Maori sejak ratusan tahun lalu.
Dulu, mereka memasak makanan yang berasal dari tanaman akar atau buah bertepung. Mereka menyebut makanan ini sebagai "kai".
Biasanya, selain kai, ada juga ikan, kerang, pisang, apel, kentang, atau daging babi.
Baca Juga : Meski Beracun, Buah Kluwek Bisa Menjadi Bumbu Masakan, lo! Kok, Bisa, ya?
Arkeolog juga menemukan ukuran oven yang lebih besar dibandingkan oven-oven yang berusia lebih tua.
Kemungkinan karena pilihan makanan semakin banyak dan ukurannya semakin besar.
Misalnya, dulu daging burung moa dan anjing laut juga dikonsumsi dengan cara hangi.
Namun, setelah jumlahnya menurun, suku Maori mulai mengkonsumsi buah labu, daging domba, daging babi, daging ayam, kubis, dan akar-akar tanaman.
Baca Juga : Sedih, Ratusan Paus Terdampar di Pantai Terpencil di Selandia Baru
Hangi ini juga berhubungan dengan kepercayaan orang Maori, teman-teman.
Orang Maori percaya kalau setiap bahan makanan yang dikumpulkan dan hasil berburu adalah hadiah dari Tangaroa, yaitu Dewa Laut dan Tane Mahuta, yaitu Dewa Hutan.
Karenanya, orang Maori hanya mengambil bahan makanan secukupnya dari darat dan laut, dan selalu berdoa syukur setelah mengambil bahan makanan tersebut.
O iya, kalau makanan dalam hangi sudah dimasak, tidak ada yang boleh berjalan di dekatnya, nih.
Karena orang Maori percaya kalau makanannya akan jadi basi dan tidak bisa dimakan.
Baca Juga : Hobbiton, Negeri Para Hobbit di Selandia Baru
Makanan dari hangi yang tidak dimasak dengan baik juga mencoreng nama baik kelompok yang memasaknya, lo. Bahkan dipercaya sebagai pertanda buruk, teman-teman.
Di Selandia Baru, orang-orang masih sering melakukan tradisi ini untuk acara-acara seperti pertemuan keluarga atau hari raya.
Selain menggali tanah, sekarang sudah ada hangi modern yang tetap ada di bawah tanah, namun disesuaikan.
Hangi modern ini seperti barbekyu menggunakan batu panas, orang-orang Selandia Baru masih mempertahankannya.
Melestarikan budaya seperti ini patut kita tiru, nih, teman-teman!
Baca Juga : Penduduk Selandia Baru Disebut Kiwis, Bagaimana Asal-usulnya?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Culture Trip |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR