Bobo.id - Pernahkah kamu melihat hewan kecil yang mirip dengan tupai, namun sebenarnya bersaudara dengan luak, musang, sigung, dan berang-berang?
Cerpelai ini ada banyak jenisnya dan tinggal di banyak tempat di dunia.
Soalnya mereka mudah beradaptasi. Jadi ada cerpelai yang tinggal di Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia Timur dan Tengah, dan Afrika.
Cerpelai suka tinggal dekat rawa-rawa, tepi sungai, hutan tepi pantai, dan padang rumput.
Baca Juga : Mengenal Karnivora Lebih Dalam, yuk! Ada Hewan dan Juga Tumbuhan
Dalam bahasa Inggris, cerpelai dipanggil weasel, dan nama ilmiahnya adalah Mustela sp.
Dari fisiknya, cerpelai tampak imut dengan badan dan leher yang panjang, kaki yang kecil, dan tubuh yang berbulu.
Biasanya, bulu cerpelai berwarna cokelat, abu-abau atau hitam dengan dada warna putih atau kekuningan.
Uniknya, saat musim dingin, bulu cerpelai berubah jadi putih, lo.
Bulu khusus musim dingin ini bisa terlihat bersinar keunguan kalau disinari cahaya ultraviolet.
Salah satu cerpelai yang paling terkenal adalah cerpelai cokelat Mustela nivalis.
Ia punya panjang tubuh 11 - 26 sentimeter, dan beratnya hanya 1 ons saja.
Cerpelai yang satu ini tercatat sebagai hewan karnivora paling kecil di dunia, lo.
Kalau cerpelai yang launnya bisa tumbuh sampai 30 sentimeter, dan beratnya 3 sampai 12 ons.
Baca Juga : Terlihat Seperti Ransel, Siput Laut Ini Digunakan untuk Menghindari Predator
Tubuh cerpelai tidak menyimpan lemak, karenanya ia berburu makanan setiap hari.
Cerpelai ini hewan nokturnal, teman-teman. Apa kamu tahu artinya nokturnal?
Artinya, hewan ini lebih aktif di malam hari, dan beristirahat di siang hari.
Kecil-kecil begini, cerpelai adalah pemangsa yang andal. Ia bisa makan tikus kecil, kelinci, katak, burung, dan telur burung.
Yap, cerpelai memang tidak takut menyerang hewan yang lebih besar darinya.
Baca Juga : Tupai Sering Mengubur Kacangnya dan Ingat di Mana Ia Menyimpannya, Kenapa Begitu?
Di Selandia Baru, hewan ini dianggap membahayakan bagi kehidupan alam liar endemik asli Selandia Baru, misalnya burung kiwi, takahe, kakapo, kadal gecko dan tuatara.
Sampai-sampai pemerintah Selandia Baru berencana membasmi hewan ini dan predator lainnya tahun 2050.
Yap, cerpelai dan beberapa predator lainnya dibawa dari luar oleh manusia yang datang ke Selandia Baru.
Kebanyakan jenis cerpelai masih memiliki jumlah populasi yang aman di alam liar.
Meskipun ada beberapa jenis yang rentan dan terancam punah, seperti cerpelai Jepang dan Kolumbia.
Baca Juga : Berang-Berang Melawan Buaya, Kira-kira Siapa yang Menang?
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR