Bobo.id - Saat ini banyak produk dan makanan yang berlabel organik, seperti buah, sayur, atau telur.
Banyak orang yang saat ini memilih untuk mengonsumsi produk organik, nih, teman-teman.
Alasannya adalah karena produk organik dianggap lebih sehat karena dalam proses penanamannya tidak menggunakan zat kimia seperti pestisida atau pupuk kimia.
Tapi sebuah penelitian terbaru meunjukkan kalau produk organik, seperti buah dan sayur ternyata justru bisa merugikan Bumi, lo.
Baca Juga : Penyebab Alergi Susu Sapi yang Sering Menyerang Anak-Anak
Penanaman buah dan sayur secara organik ternyata menghasilkan panen yang lebih sedikit.
Apalagi pupuk kimia yang bisa menambah dan meningkatkan hasil panen tidak digunakan dalam proses penanaman buah dan sayur organik.
Untuk menghasilkan lebih banyak hasil panen, maka lahan yang lebih luas juga diperlukan, teman-teman.
Nah, kebutuhan lahan yang lebih besar ini bisa menghasilkan lebih banyak emisi karbon, karena pembukaan lahan atau deforestasi juga akan dilakukan.
Padahal tanaman yang ada di lahan yang dideforestasi tersebut berguna untuk mengurangi emosi karbon, lo.
Sebagai contoh, pembudidayaan kacang polong di Swedia berdampak 50 persen lebih tinggi terhadap iklim dibandingkan kacang polong yang ditanam dengan cara konvensional.
Tim peneliti kemudian melakukan pengawasan yang ketat, nih, terhadap pertanian dan peternakan yang ada di Swedia.
Baca Juga : Ada Orang yang Sakit DBD dan Tifus Bersamaan, Apa Sebabnya, ya?
Ternyata selain pertanian yang menghasilkan tanaman organik, produksi daging organik juga berdampak terhadap emisi karbon.
Daging organik dihasilkan dari sapi-sapi dan hewan peternakan lainnya yang diberi makan biji-bijian organik.
Mengonsumsi makanan dan produk organik memang baik untuk tubuh, tapi ternyata memberikan dampak lain terhadap Bumi, teman-teman.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR