Bobo.id - Katak dan ular sepertinya jarang jadi sahabat baik, nih, teman-teman.
Seperti yang kita tahu, ular yang berukuran besar seperti ular piton, menjadikan katak sebagai salah satu makanannya.
Nah, namun ada kejadian unik di penghujung bulan Desember 2018 kemarin.
Seorang warga di Kunumurra, Australia Barat menemukan fenomena unik di alam liar.
Di tanggal 30 Desember 2018, ia melihat belasan katak menunggangi tubuh seekor ular piton!
Baca Juga : Katak dan Kodok Terkecil di Dunia, Salah Satunya Ada di Papua Nugini
Rupanya, di wilayah tersebut sedang terjadi hujan deras yang mengakibatkan banjir.
Para katak menumpang di tubuh ular piton ini teman-teman.
Hihi.. seperti sedang naik sampan saja, nih.
Warga yang menemukan fenomena ini bernama Paul Mock. Ia melihat kejadian unik ini di danau yang airnya meluap di area tempat tinggalnya.
Baca Juga : Awan Morning Glory, Fenomena Awan Unik yang Muncul di Australia
Katak-katak cane memang banyak bersarang di sekitar danau miliknya tersebut.
Di saat katak-katak yang lain mencari cara menyelamatkan diri, para katak yang menumpang ini tampak tenang saja di atas ular piton.
Ia pun memotret kejadian langka tersebut dan saudaranya mengunggahnya ke akun media sosialnya.
Baca Juga : 5 Ular Cantik di Dunia, Mana yang Paling Cantik Menurutmu?
68mm just fell in the last hour at Kununurra. Flushed all the cane toads out of my brothers dam. Some of them took the easy way out - hitching a ride on the back of a 3.5m python. pic.twitter.com/P6mPc2cVS5
— Andrew Mock (@MrMeMock) December 30, 2018
O ya, kok Paul Mock tidak terkejut melihat ular piton ada di danaunya, ya?
Rupanya, ia dan keluarganya sudah mengenal ular piton yang berukuran sepanjang 3,5 meter ini.
Bahkan, ia memanggil ular yang tinggal di danaunya ini dengan nama Monty.
Menurutnya, katak-katak yang menumpangi Monty memang katak beracun sehingga ular tersebut tidak berusaha memangsa mereka.
Hihi.. Rupanya ular piton juga bisa takut dengan katak beracun, ya?
Baca Juga : Hewan yang Memiliki Racun Tidak Terbunuh Racunnya Sendiri, Kok Bisa?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR