Bobo.id - Di hari Minggu, Bobo tetap bangun pagi, lo, teman-teman.
Saat Bobo melihat ke luar jendela, wah, rupanya halaman rumah tertutup kabut.
Bobo jadi kesulitan melihat benda-benda di luar rumah karena tertutup kabut.
Jadi penasaran, nih, dari mana asalnya kabut dan kenapa ia muncul, ya?
Baca Juga : Hujan Es Sedang Banyak Terjadi di Indonesia, Kenali Hujan Es, yuk!
Apa itu kabut?
Menurut ensiklopedia National Geographic, kabut adalah awan yang menyentuh daratan, teman-teman.
Artinya, kabut merupakan kumpulan uap air yang mendingin.
Kadang-kadang, kabut yang muncul ini bisa tipis, bisa juga tebal.
Kabut yang tebal bisa membuat benda-benda yang ada di hadapan kita jadi tidak kelihatan, nih.
Karenanya, kita harus berhati-hati kalau cuaca sedang berkabut.
Bagaimana kabut terbentuk?
Kabut terlihat ketika air menguap atau air dalam bentuk gas mengembun.
Saat proses pengembunan, molekul air menguap membantuk tetes air yang kecil yang bergantungan di udara.
Jadi, kita bisa melihat kabut karena tetes-tetes air yang kecil ini, teman-teman.
Kabut bisa terjadi saat udara hangat bertemu dengan udara yang lebih dingin.
Baca Juga : Jangan Sampai Tertukar, Ini Perbedaan Antara Iklim dan Cuaca
Agar kabut bisa terjadi, jumlah uap air yang bergantung di udara harus banyak.
Empat jenis kabut
Ada empat jenis kabut, apa saja, ya?
1. Kabut radiasi: Kabut ini muncul saat daratan menghantarkan panas ke luar, saat udara di atasnya mulai mendingin, saat matahari tenggelam.
Baca Juga : Cuaca Dingin Ternyata Berguna Juga untuk Kesehatan Kita, lo!
2. Kabut adveksi: Kabut ini muncul saat udara bergerak ke permukaan daratan yang lebih dingin. Kabut ini biasanya terjadi di sepanjang pesisir pantai, saat angin yang hangat dari laut bertiup ke daratan yang lebih dingin.
3. Kabut dataran tinggi: Kabut ini biasa kita lihat di bukit atau gunung. Ia terbentuk saat udara yang hangat melewati lereng gunung yang dingin.
4. Kabut penguapan: Kabut ini terjadi saat uap air yang berlebih bertemu dengan udara yang mengandung banyak air.
Itulah serba-serbi kabut, teman-teman.
Baca Juga : Cuaca Dingin Membuat Kita Merasa Mengantuk, Ternyata Ini Penyebabnya
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic,wonderopolis.org |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR