Bobo.id - Akhir-akhir ini, di Indonesia sering terjadi fenomena hujan es. Apakah daerah tempat tinggalmu mengalaminya juga?
Di tempat lain di dunia, ada juga fenomena hujan yang unik, lo. Salah satunya adalah fenomena hujan darah.
Yap, sekitar tahun 2001, hujan darah pernah terjadi di India Selatan, tepatnya di wilayah Kerala.
Baca Juga : Mengapa Katak Lebih Sering Berbunyi Saat Musim Hujan?
Kita cari tahu lebih lanjut tentang fenomena ini, yuk, teman-teman!
Hujan Darah di Kerala, India
Hujan darah di Kerala, India ini tidak hanya terjadi satu kali, lo.
Fenomena ini terjadi beberapa kali di antara tanggal 25 Juli sampai 23 September 2001.
Wah, teman-teman sudah lahir, belum, di tahun 2001? Hihi..
Hujan ini disebut hujan darah karena air yang turun berwarna merah, teman-teman.
Meski kebanyakan orang mengatakan mereka melihat hujan air berwarna merah, ada juga penduduk yang mengaku melihat hujan warna lainnya, lo.
Ada sebagian penduduk yang mengaku melihat hujan air berwarna hijau, hitam, dan kuning.
Baca Juga : Hujan Es Sedang Banyak Terjadi di Indonesia, Kenali Hujan Es, yuk!
Hampir sama seperti hujan pada umumnya, hujan ini diawali dengan kilat dan petir, teman-teman.
Ada yang mengatakan setelah hujan turun, banyak dedaunan yang warnanya berubah jadi-abu-abu.
Kemudian daun-daun tersebut tampak seperti terbakar dan gugur dari pohon.
Mengapa Air Hujannya Berwarna Merah?
Saat ditelusuri, dalam setiap satu mililiter air hujan ditemukan sembilan juta partikel merah.
Namun, rupanya ada juga partikel warna lain, yaitu hijau, abu-abu kebiruan, dan kuning.
Peneliti mempelajari kandungan apa yang ada di dalam air hujan darah tersebut, teman-teman.
Mereka awalnya meneliti derajat keasaman atau pH (potensial Hidrogen) pada air tersebut.
Rupanya, air hujan darah ini netral. Itu berarti sifat airnya tidak asam dan tidak basa.
Namun, di dalamnya, ada banyak kandungan nikel, mangan, titanium, kromium, dan tembaga.
Baca Juga : Banyak Laba-Laba di Langit Brasil, Apakah Terjadi Hujan Laba-Laba?
Warna merah pada air hujan ini disebabkan oleh kandungan karbon, oksigen, zat besi, dan silikon.
Peneliti Mencari Tahu Penyebab Hujan Darah
Awalnya, peneliti mengira hujan yang berwarna ini dipengaruhi oleh ledakan meteor, lo.
Malah, ada juga yang mengatakan fenomena ini ada hubungannya dengan kehidupan alien di ruang angkasa.
Kemudian, ada juga peneliti yang menemukan kalau air hujan tersebut mengandung spora.
Menurut pusat riset Tropical Botanical Garden, spora tersebut merupakan spora dari ganggang lumut Trentepohlia.
Hujan yang sering terjadi mengakibatkan lumut tersebut semakin tersebar sehingga banyak spora yang tersebar di udara.
Namun, rupanya masih ada yang belum mempercayai hasil penelitian tersebut.
Penelitian Modern
Pada 2013 lalu, peneliti masih mempelajari fenomena hujan darah ini, teman-teman.
Rupanya, spora yang terkandung dalam air hujan darah ini adalah Trentepohlia annulata.
Menariknya, lumut tersebut tidak berasal dari India, melainkan dibawa oleh awan dari Austria.
Ini juga bisa dijelaskan dengan banyaknya fenomena hujan katak, ikan, atau hewan lain yang terbawa badai.
Ada juga hujan susu yang rupanya disebabkan oleh badai debu di wilayah lainnya.
Wah, fenomena hujan yang unik memang selalu menarik, ya?
Baca Juga : Apa Itu Hujan Asam dan Apa Bahayanya? Kita Cari Tahu, yuk!
Lihat video ini juga, yuk!
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | Today I Found Out |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR