Bobo.id – Teman-teman, lebih senang tinggal di daerah yang bersih atau kotor?
Pasti semua akan memilih daerah atau kota yang bersih, ya.
Kota yang bersih akan membuat hidup nyaman, sehat, dan juga sejahtera, teman-teman.
Baca Juga : Unik! Papan Selancar Ini Berbahan Alga yang Ramah Lingkungan
Berbeda, jika dibandingkan tinggal di kota yang kotor. Kita akan mudah terkena penyakit, bau, dan juga membuat hidup tidak nyaman.
Eits, kebersihan itu tidak diperoleh dengan cuma-cuma, lo.
Baca Juga : Surabaya Dapat Penghargaan Tertinggi Adipura, Apa itu Piala Adipura?
Baca Juga : Wah, Anak 11 Tahun Jadi Duta Lingkungan! Kenalan dengan Misimi, yuk!
Teman-teman harus ikut menjaga kebersihan daerah atau kotamu, dimulai dari lingkungan sekitar tempat tinggal.
Siapa lagi yang akan menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggalmu, jika bukan kita.
Penilaian dari KLHK
Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat kota mana saja yang selalu menjaga kebersihan dan kota mana yang lingkungannya tidak pernah terjaga.
Baca Juga : Anak-Anak di Australia Beraksi di Jalan untuk Menyelamatkan Lingkungan
Kementerian KLHK memberikan penilaian kepada 368 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.
Kepada daerah atau kota dengan prestasi pengelolaan lingkungan hidup yang baik akan diberikan penghargaan adipura.
Ayoo, siapa yang ingin daerah atau kotanya mendapat penghargaan piala adipura?
Baca Juga : Kapal Pesiar Berbahan Bakar Bangkai Ikan Ini Ramah Lingkungan!
Nah, di periode tahun 2017-2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menganugerahi kota Surabaya Penghargaan Adipura Kencana.
Adipura Kencana merupakan penghargaan adipura yang paling tinggi.
Itu artinya, kota Surabaya memiliki prestasi yang paling baik dalam pengelolaan lingkungan hidup terutama pengelolaan sampah. Wah, hebat, ya!
Selain Kota Surabaya, ada 145 kota lain yang mendapatkan penghargaan adipura.
Baca Juga : Alat Perangkap Ikan Buatan Indonesia Ini Tidak Merusak Lingkungan!
Kota mana saja yang Mendapat Nilai Terendah?
Selain kota yang mendapatkan nilai tinggi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga mencatat daerah yang mendapat nilai terendah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Daerah yang mendapat nilai terendah untuk kategori metropolitan adalah Medan, sementara Bandar Lampung dan Manado merupakan daerah terkotor untuk kategori kota besar.
Baca Juga : Untuk Mengurangi Plastik, Remaja Ini Membuat Sampo Ramah Lingkungan
Sedangkan, dilihat dari programnya Adipura, Kota Sorong, Kupang, dan Palu merupakan kota sedang yang paling kotor.
Untuk kota kecil terkotor, dipegang oleh Waikabubak di Sumba Barat, Waisai di Raja Ampat, Ruteng di Manggarai, Kabupaten Buol di Sulawesi Tengah, dan Bajawa di Kabupaten Ngada.
Penilaian adipura ini dilihat dari penilaian fisik dan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah.
Kota-kota ini belum menerapkan amanat sesuai undang-undang nomor 18 tahun tahun 2008 mengenai pengelolaan sampah.
Baca Juga : Sampah Popok Menumpuk di Sungai, Ini Bahayanya Bagi Lingkungan
Kota yang mendapatkan nilai terendah atau dijuluki sebagai kota paling kotor ini masih melakukan pembungan sampah terbuka, belum ada kebijaan mengenai pengelolaan sampah, belum ada juga strategi yang baik untuk mengatur pengelolaan sampah, dan minimnya partisipasi dari masyarakat di dalamnya.
Apakah di antara teman-teman ada yang tinggal di daerah dengan nilai terendah ini?
Yuk, kita mulai memperbaikinya agar lingkungan tempat tinggal kita menjadi hijau, asri, dan nyaman.
Baca Juga : Anak-Anak di Australia Beraksi di Jalan untuk Menyelamatkan Lingkungan
Tonton juga video ini, ya!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR