Bobo.id - Peneliti mengetahui bahwa hewan melihat warna yang tidak sama seperti manusia, misalnya saja anjing yang melihat sesuatu menjadi berwarna lebih gelap.
Lalu ada bekicot yang punya penglihatan yang buram dan tidak bisa melihat warna dan ular yang bisa melihat menggunakan sensor infra merah.
Setiap hewan tentu memiliki cara melihat warna yang berbeda-beda, termasuk burung, nih, teman-teman.
Burung memiliki penglihatan yang dirancang untuk mampu membantunya melakukan navigasi dengan sangat tepat walaupun harus melalui dedaunan yang lebat.
Baca Juga : Apakah Burung Tetap Terbang Meski Sedang Hujan Deras? Ayo, Cari Tahu!
Dari penelitian yang dilakukan, ternyata burung bisa melihat warna yang tidak bisa dilihat manusia, lo, teman-teman, yang disebut dengan warna keempat.
Burung bisa melihat jenis warna keempat
Manusia memiliki tiga jenis reseptor warna atau kerucut, yang membuat kita peka terhadap tiga frekuensi warna, yaitu merah, biru, dan hijau.
Nah, berbeda dengan manusia, burung mempunyai reseptor keempat yang berbeda-beda pada setiap spesies burung, tergantung dari jenis frekuensi yang bisa dideteksi.
Contohnya adalah burung madu Australia yang memiliki reseptor warna keempat yang peka pada warna ungu.
Sedangkan pada burung beo, reseptor warna atau kerucutnya bisa mendeteksi cahaya lebih jauh ke bagian ultraviolet atau UV dari sebuah spektrum warna.
Warna yang dihasilkan oleh reseptor keempat sangat kontras
Untuk mengetahui bagaimana warna yang ditangkap oleh penglihatan burung melalui reseptor keempatnya, peneliti melakukan percobaan di sebuah hutan yang lebat di Swedia dan Australia.
Baca Juga : Meski Menjijikkan, Ada Belatung yang Bisa Mengobati Luka Manusia
Percobaan ini dilakukan dengan memotret tumbuh-tumbuhan di hutan tersebut dengan menggunakan kamera yang dirancang untuk meniru penglihatan burung, nih, teman-teman.
Dari gambar yang dipotret oleh kamera khusus ini, hasilnya ternyata sangat berbeda dengan apa yang biasa dilihat mata manusia, lo.
Hasilnya, gambar tersebut menunjukkan dengan jelas bagaiaman sensitivitas UV bisa mendeteksi warna yang sangat berbeda antara bagian atas tumbuhan dengan bagian bawah.
Perbedaan warna karena sinar ultraviolet
Perbedaan warna antara dedaunan bagian atas dan bawah ini membuat posisi dan arah daun menonjol dalam bentuk 3 dimensi yang sangat jelas.
Mungkin bagi mata kita, warna tersebut sulit dipahami, nih, teman-teman, tapi burung bisa membedakan warna tersebut dengan sangat jelas.
Warna permukaan bagian atas tumbuhan memiliki warna yang berbeda dengan permukaan bagian bawah juga karena dipengaruhi oleh sinar atau cahaya UV yang berbeda.
Baca Juga : Wah, Kulit Ikan Nila Bisa Membantu Penyembuhan Luka Bakar, lo!
Ternyata sinar UV yang dipantulkan dari daun lebih berpengaruh pada penglihatan burung dibandingkan pengiriman cahaya yang diteruskan ke mata burung, lo.
Pantulan sinar UV bisa mencapai jarak 25 kali lebih jauh dari jumlah yang dikirimkan ke mata burung.
Sebagai contoh, mata kita tidak bisa melihat atau membandingkan warna yang dilihat burung karena cahaya berwarna hijau dikirimkan dan dipantulkan pada jumlah yang sama.
Hal ini menyebabkan kita hanya bisa melihat warna kontras atau sangat berbeda jauh lebih sedikit jika dilihat melalui reseptor warna hijau.
Reseptor keempat yang bisa melihat warna keempat atau disebut penglihata UV ini dapat memungkinkan burung terbang dan melompati dedaunan yang lebat dengan sangat lincah, nih, teman-teman.
Selain itu, kemampuan penglihatan burung ini juga bias membantunya dalam mencari hewan buruannya seperti serangga atau laba-laba, lo.
Serangga dan laba-laba biasanya banyak bersembunyi di dedaunan yang lebat dan lebih rendah, dengan penglihatan UV yang dimiliki burung, maka mereka bisa menangkap hewan buruannya dengan lebih cepat.
Baca Juga : 800 Kura-kura Ditemukan dalam Truk Pedagang Satwa Liar di India!
Walaupun reseptor keempat ini sangat berguna bagi burung, tapi ternyata ada dampak buruknya juga, nih, teman-teman.
Bertambahnya reseptor atau kerucut warna yang dimiliki burung membuat ruang tambahan dibutuhkan di dalam retina mata burung.
Hal ini bisa menyebabkan menurunnya kualitas dan sensitivitas penglihatan burung saat kondisi cahaya redup.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR