Bobo.id - Kaus kaki yang kita pakai harus diganti secara rutin, teman-teman, agar tidak membuat kaki kita bau.
Kaki yang bau tentu akan membuat kita tidak percaya diri saat berkunjung ke rumah orang lain, nih, teman-teman.
Tapi ternyata bau kaki tidak hanya muncul saat kita memakai kaus kaki yang sama selama berhari-hari atau tidak mencuci sepatu secara rutin, lo.
Lalu apa yang menyebabkan kaki kita bisa berbau tidak sedap, ya?
Baca Juga : Memakai Kaus Kaki Saat Tidur Bisa Bikin Semakin Nyenyak, Apa Sebabnya?
Kaki juga punya kelenjar keringat
Teman-teman tentu tahu kalau tangan kita bisa berkeringat, misalnya saat sedang gugup.
Kaki juga punya kenejar keringat, lo, teman-teman, yang fungsinya adalah untuk melembapkan dan mengatur suhu tubuh, seperti saat sedang panas atau saat berolahraga.
Nah, saat kelenjar keringa di kaki memproduksi keringat secara terus menerus, maka akan ada berbagai banteri yang tumbuh untuk memecah senyawa organik pada keringat.
Produksi keringat secara terus menerus inilah yang membuat aroma kaki kita tidak sedap atau istilah medisnya adalah bromodosis.
Kebanyakan bau kaki muncul karena keringat yang menempel pada kaus kaki atau sepatu yang tidak diganti maupun dikeringkan selama berhari-hari.
Ada banyak penyebab bau kaki
Selain keringat yang menempel di kaus kaki atau sepatu, penyebab bau kaki juga beragam, lo, teman-teman.
Baca Juga : Mengikat Rambut Terlalu Kencang Menyebabkan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya
Perubahan hormon bisa menjadi salah satu penyebab munculnya bau kaki, nih, teman-teman, karena perubahan hormon bisa membuat produksi keringat bertambah.
Produksi keringat berlebih atau hiperhidosis juga bisa menyebabkan bau kaki, lo, karena keringat yang diproduksi jauh lebih banyak dari biasanya.
Hiperhidrosis disebabkan oleh berbagai sebab, seperti kelainan metabolisme tubuh.
Penyebab bau kaki lainnya adalah athlete's foot yang disebabkan oleh infeksi jamur dan bisa menyerang siapa saja, lo.
Athlete's foot ditandai dengan beberapa gejala, misalnya rasa gatal dan kulit kaki yang kering serta pecah-pecah.
Stres juga bisa menyebabkan timbulnya aroma tidak sedap pada kaki kita, nih, teman-teman, karena ada beberapa orang yang berkeringat secara berlebihan pada telapak kaki dan telapak tangan.
Baca Juga : Ternyata Hewan Juga Bisa Cegukan, lo! Kenapa Kita Bisa Cegukan, ya?
Hal ini terjadi karena saat sedang stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang merupakan hormon stres yang memicu kelenjar keringat untuk memproduksi keringat berlebih.
Hilangkan bau kaki, yuk!
Nah, untuk menghilangkan bau kaki, ada beberapa cara yang bisa teman-teman coba di rumah, lo.
Cara pertama, teman-teman bisa merendam kaki dalam air hangat yang sudah dicampur dengan air hangat selama 15 sampai 20 menit setiap hari.
Garam bisa membantu mengurangi produksi keringat pada kaki, lo,dan kita bisa melakukan ini sebelum tidur agar kaki merasa lega sebelum kembali memakai kaus kaki dan sepatu pada pagi hari.
Penggunaan deodoran pada kaki juga bisa membantu untuk mengurangi bau pada kaki, lo, teman-teman.
Sebelum memakai kaus kaki, kita bisa menyemprotkan atau mengoleskan deodoran pada telapak kaki.
Mengganti kaus kaki dan membersihkan sepatu minimal dua hari sekali juga penting dilakukan, lo, teman-teman, karena keringat yang menempel di sepatu dan kaus kaki menyebabkan munculnya masalah bau kaki.
Baca Juga : Mengatasi Perut Kembung dengan 5 Makanan Ini, yuk! Pernah Coba?
Agar bakteri tidak berkembang di dalam sepatu, penyimpanan sepatu juga perlu diperhatikan, lo, teman-teman.
Sepatu sebaiknya disimpan di tempat yang mempunyai sirkulasi udara yang bagus atau diangin-anginkan sesudah dipakai seharian.
Nah, yang terpenting adalah jangan lupa untuk selalu mencuci kaki dengan sabun antibakteri, ya, dan pastikan untuk mengeringkan kaki sampai ke sela-sela jari kaki.
Teman-teman mungkin punya banyak pertanyaan tentang hal di sekitarmu. Dengan membaca, kamu jadi tahu jawabannya.
Semakin banyak membaca, semakin kita tahu banyak hal. Yuk, membaca! #AkuBacaAkuTahu
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR