Bobo.id - Kenalan dengan quoll, yuk!
Quoll ini super unik, lo. Tubuhnya yang berbulu dan punya tutul mirip dengan kucing, telinganya mirip lemur, dan wajahnya mirip tikus. Hihi..
Uniknya lagi, ia adalah hewan marsupial atau berkantung!
Ada yang sudah bisa menebak ia tinggal di mana? Yap, benua yang paling banyak dihuni hewan marsupial, Australia!
Hewan Berkantung Nokturnal
Quoll suka sekali tidur di siang hari. Soalnya, ia merupakan hewan nokturnal, atau aktif di malam hari, teman-teman.
Ia merupakan hewan karnivora yang suka makan hewan kecil seperti serangga, kelinci, tikus, burung, kadal, atau jasad hewan lain. Ia juga suka makan buah berdaging lembut dan rumput.
Quoll betina bisa melahirkan 20 ekor bayi sekaligus, namun ia tidak bisa menyediakan susu untuk semuanya.
Baca Juga : Kanguru Ternyata Tidak Selalu Bergerak dengan Cara Melompat, lo!
Di dalam kantung, seekor quoll betina bisa membesarkan sekitar 6 ekor bayi, teman-teman. Setelah 10 minggu, induknya akan menaruhnya di liang atau lubang kayu. Sarang mereka ini berumput, lo.
Mereka masih bersaudara dengan hewan yang galak, si Tasmanian Devil. Tapi mereka tidak takut mencuri makanan Tasmanian Devil.
Punah di Australia 50 Tahun Lalu
Dasyurus viverrinus atau quoll timur ini sudah punah di daratan utama Australia, teman-teman.
Quoll utara pun juga jumlahnya sudah semakin sedikit.
Tapi jangan keburu sedih. Karena rupanya hewan ini masih ada di Tasmania. Tasmania adalah negara bagian di Australia yang terpisah pulaunya.
Baca Juga : Wah, Wisatawan Pulau Ini Dilarang Memotret Wombat, Ada Apa, ya?
Saat ini peneliti berusaha mengenalkan lagi quoll pada 'rumahnya' di Australia.
Pada bulan Maret lalu, peneliti memindahkan 20 ekor quoll dari Tasmania ke Australia, teman-teman. Tepatnya di Taman Nasional Booderee.
Mengapa Populasi Quoll Terancam?
Penyebab menurunnya populasi quoll ada dua, yaitu saat kemunculan kodok beracun di Australia, dan mereka memakannya.
Kemudian, quoll juga diburu oleh rubah dan kucing feral.
Rubah sendiri bukan merupakan hewan asli Australia. Melainkan dibawa dari Inggris di awal abad ke-19. Rubah pun menyebar ke bagian selatan benua Australia.
Baca Juga : Mengenal Cerpelai, Predator Imut Berleher Panjang, Pernah Tahu?
Kedatangan rubah juga menjadi alasan menurunnya populasi walabi nailtail, dan tikus kanguru.
Beruntung, spesies yang datang dari tempat lain seperti rubah, tidak masuk ke wilayah Tasmania karena berbeda pulau.
Sayangnya, dari 20 ekor quoll yang dibawa 'pulang' ke Australia, hanya ada 4 yang betahan. Karena ada yang dimangsa oleh predator seperti rubah dan ada yang tertabrak kendaraan.
Namun tiga ekor quoll betina sudah melahirkan total 15 ekor bayi quoll.
Wah, semoga semuanya bisa sehat dan bertahan agar quoll tidak punah untuk kedua kalinya, ya!
Baca Juga : Gawat! Jika Pohon-pohon Ditebang, Koala Bisa Punah di New South Wales
Yuk, lihat video ini juga!
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR