Pertama, peserta penelitian diminta mengerjakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Kemudian peneliti menambahkan suara-suara yang acak dan suara percakapan yang tidak berarti.
Yang kedua, peneliti menambahkan suara seperti musik, dan kata-kata yang bermakna.
Rupanya, suara kedua memiliki pengaruh lebih tinggi dalam mengusik konsentrasi para peserta.
Menurut peneliti, ini artinya kalau konsentrasi kita cenderung terpecah ketika kita tahu makna dari suara bising tersebut.
Ini menjelaskan mengapa kadang-kadang ada orang yang bisa mengerjakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi di tempat umum yang ramai.
Di sisi lain, ia bisa terganggu saat berusaha konsentrasi di tempat yang ada banyak suara yang ia kenal.
Baca Juga : Bisa Tidur Nyenyak Meski Suasana Berisik? Inilah Penjelasannya
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Scientific American,Mental Floss |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR