Bobo.id - Pernahkah teman-teman mendengar kata artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan? Hmm… mungkin teman-teman jarang mendengarnya.
Namun, teman-teman mungkin sudah mengenal Google Asisstant yang ada di perangkat Android atau Siri yang ada di perangkat Apple.
Google Asisstant dan Siri itu merupakan bagian dari AI, lo! Jadi, apa itu AI?
Baca Juga : Siswa Indonesia Ternyata Pemakai Teknologi Tertinggi di Dunia, lo!
Kecerdasan Buatan
AI merupakan sebuah mesin atau robot yang dirancang memiliki kecerdasan seperti manusia, atau bahkan lebih cerdas dari manusia, untuk melakukan sesuatu.
Contohnya mengenali wajah dalam foto, mengemudikan kendaraan, atau menebak apa hal yang kita sukai.
Wah, canggih, kan? Kemampuan teknologi AI ini disebut sebagai Narrow AI.
Narrow AI dapat Membuang Konten Buruk di Internet
Google Asisstant dan Siri merupakan contoh sederhana dari AI.
Jika dikembangkan lagi, AI bisa melakukan lebih banyak hal dari sekadar membantu manusia membuka aplikasi atau menyalakan lampu melalui gadget.
AI juga bisa menyortir konten-konten buruk yang ada di internet untuk kita. Internet memang sangat luas dan terdiri dari banyak hal.
Hal-hal itu belum tentu baik untuk kita semua. Kadang-kadang ada orang-orang yang tak bertanggung jawab menyebarkan infromasi palsu atau hoaks di internet.
Ada juga yang menyebarkan konten buruk sehingga menimbulkan perpecahan atau kebencian di antara manusia.
Baca Juga : Di Pulau Sentinel, Suku Sentinelese Hidup Terasing Tanpa Teknologi
Inilah tugas dari AI. Seperti yang dilakukan oleh aplikasi Baca Berita (BABE). Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk menyortir konten buruk dan menyuguhkan konten yang kita sukai.
Teman-teman bisa mencari tahu tentang aplikasi ini bersama orangtua, ya. Di sini juga ada artikel pengetahuan yang berasal dari Bobo.id dan Nationalgeographic.id.
O iya, teman-teman harus ingat, sebelum mengunduh atau men-download, melihat, atau menonton sesuatu dari internet, izin dulu pada orangtua, ya.
Selain Narrow AI, ada juga General AI yang bisa mengerjakan sesuatu layaknya manusia. Contohnya robot petugas keamaan, mengasuh bayi, sampai memasak makanan.
Lebih Cerdas dari Manusia
AI bisa memiliki kecerdasan layaknya manusia, karena AI dapat “belajar” dari pengalamannya mengerjakan sesuatu.
Sama seperti kita yang belajar menaiki sepeda. Awalnya kita mungkin akan terus terjatuh ketika naik sepeda. Namun, lama-kelamaan kita belajar bagaimana menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh.
Atau ketika teman-teman bermain game. Di awal permainan, mungkin teman-teman sering kalah.
Namun, lama-kelamaan kita bisa mengalahkan pemain lain. Itu karena kita belajar dari kesalahan kita dalam bermain.
Baca Juga : Teknologi Semakin Canggih, Kini Ada Pemakaman Jasad di Ruang Angkasa
Nah, itu jugalah yang dilakukan AI. Bedanya, AI belajar lebih cepat dibanding manusia.
Jika misalnya seseorang belajar bertahun-tahun untuk menjadi profesor, AI bisa melakukannya hanya dalam hitungan menit.
Inilah mengapa AI disebut bisa lebih cerdas dari manusia.
Membantu Banyak Hal, Salah Satunya Menemukan Sel Kanker
Kalau teman-teman membaca kalimat, “bisa lebih cerdas dari manusia”, mungkin teman-teman langsung terbayang robot-robot jahat seperti Ultron di Cerita Avengers yang bisa mengacaukan dunia.
Padahal AI tidak semenyeramkan itu, manusia sebenarnya bisa bekerja sama dengan AI.
AI bisa dikembangkan untuk membantu para dokter menemukan sel kanker pada tubuh manusia. Dengan kecerdasan buatan ini, tentu manusia jadi banyak terbantu.
Baca Juga : ERP, Teknologi Jalan Berbayar Canggih yang Akan Ada di Indonesia!
AI bisa mengerjakan tugas-tugas manusia yang berat dan memerlukan ribuan tahun untuk mempelajarinya.
Dengan AI, materi atau pembelajaran yang bisa memakan ribuan tahun untuk dipelajari manusia, bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Lihat juga video ini, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR