Bobo.id - Sampah plastik saat ini masih menjadi permasalahan yang terus dicari solusinya oleh banyak pihak, teman-teman.
Plastik merupakan bahan yang membutuhkan waktu lama untuk terurai, bahkan plastik juga bisa terbawa ke laut dan membahayakan makhluk laut.
Nah, karena alasan inilah banyak perusahaan yang mencoba membuat barang yang tadinya berbahan baku plastik lalu diganti menjadi bahan yang lebih ramah lingkungan.
Salah satunya adalah perusahaan dari Meksiko yang membuat peralatan makan dari biji alpukat, nih, teman-teman.
Baca Juga : Ini Dia 5 Hutan Terindah di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia, lo!
Sendok, Garpu, Pisau, dan Sedotan dari Biji Alpukat
Sebuah perusahaan dari Meksiko, yaitu BioFase baru saja merilis alat makan, yaitu sendok, garpu, pisau, dan sedotan yang terbuat dari biji alpukat, lo.
Ide menciptakan alat makan dari biji alpukat ini berasal dari Scott Munguia, yaitu seorang mahasiswa teknik yang berniat untuk menyelesaikan masalah polusi dan mencari sumber yang dapat digunakan sebagai pengganti plastik.
Sebelum menemukan biji alpukat sebagai bahan yang tepat, Kak Mungia sebelumnya melakukan percobaan menggunakan biji mangga, teman-teman.
Setelah melakukan pengujian selama satu setengah tahun untuk menemukan metode yang tepat untuk mengubah biji alpukat, akhirnya pada tahun 2013 proses ini dipatenkan oleh Kak Munguia.
Peralatan Makan yang Bisa Terurai
Tidak hanya ramah lingkungan karena terbuat dari biji alpukat, peralatan makan hasil ide Kak Munguia ini juga ramah lingkungan karena bisa terurai, lo.
Peralatan makan ini memang hanya bisa digunakan sekali saja, teman-teman.
Baca Juga : Mengapa Kita Harus Memotong Rambut secara Rutin? #AkuBacaAkuTahu
Tapi setelah 240 hari sejak dipakai dan terpapar unsur-unsur lain atau terkubur di dalam tanah, maka peralatan makan ini akan terurai secara alami.
Proses penguraian ini tentu lebih cepat jika dibandingkan dengan plastik yang terbuat dari fosil dan membutuhkan waktu lebih dari 100 tahun untuk terurai, lo.
Asalkan disimpan di tempat yang kering, peralatan makan berupa sendok, garpu, pisau, dan sedotan ini bisa bertahan tanpa rusak.
Penemuan yang Unik
Ide Kak Munguia untuk mengubah biji alpukat menjadi peralatan maka ini tentu saja unik, teman-teman.
Terlebih Meksiko merupakan salah satu negara yang merupakan produsen alpukat terbesar di dunia.
Setiap tahunnya, Meksiko mengonsumsi lebih dari 1 juta ton alpukat, dan lebih dari 30.000 ton adalah limbahnya yang berupa biji dan kulit, lo.
Baca Juga : Tak Kalah dengan Raja Ampat, Intip Indahnya Kepulauan Anambas
Itulah sebabnya penemuan Kak Munguia ini dilindungi oleh hak paten Meksiko dan mendapatkan banyak penghargaan, teman-teman.
Walaupun harga peralatan makan ini lebih mahal dibandingkan peralatan makan yang terbuat dari plastik, tapi dengan menggunakan peralatan makan ramah lingkungan ini akan mengurangi limbah plastik.
Langkah berikutnya yang akan dilakukan Kak Munguia adalah mengekspor peralatan makan berbahan biji alpukat ini ke Amerika, lo, di mana 9 persen plastik yang ada di dunia digunakan oleh negara ini.
Sampah Plastik Berbahaya Bagi Makhluk Laut
Sudah ada berbagai kasus yang menyebutkan kalau plastik menjadi ancaman bagi makhluk hidup, terutama untuk penghuni laut, nih, teman-teman.
Contohnya adalah paus kepala kotak yang terdampar di Sulawesi Tenggara dengan banyak sampah plastik ditemukan di dalam perutnya.
Selain itu, banyak juga berita mengenai penyu yang tidak bisa meloloskan diri dari jaring yang mengikat tubuhnya, teman-teman.
Baca Juga : Jangan Diabaikan! 5 Masalah Kulit Ini Bisa Jadi Tanda Diabetes
Sampah plastik juga sering dianggap sebagai makanan oleh hewan seperti burung laut, paus, kura-kura, atau anjing laut.
Sampah plastik memiliki bau seperti makanan yang disantap oleh burung laut.
Sedangkan hewan laut melihat plastik seperti ubur-ubur, lo, karena memiliki warna yang transparan.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Bored Panda,mexiconewsdaily.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR