Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar tentang penyakit kanker darah?
Mungkin teman-teman ada yang sudah pernah mendengar istilah Leukemia yang biasa dipakai orang untuk menyebut kanker darah.
Baca Juga : Hati-hati, Inilah Gejala-gejala yang Dialami Penderita Leukemia
Padahal, leukemia adalah salah satu dari beberapa jenis kanker darah, lo.
Ada dua jenis kanker darah yang sering kita dengar, yaitu Limfoma dan Leukemia.
Kedua jenis kanker darah ini lebih sering menyerang laki-laki dibandingkan perempuan.
Baca Juga : Wah, Ternyata Ada Ratusan Spesies Bakteri di Dalam Usus Manusia, lo!
Walaupun keduanya adalah kanker darah dan terkadang memiliki gejala yang sama. Sebenarnya kedua penyakit ini berbeda dan menyerang bagian tubuh yang tidak sama.
Apa perbedaan limfoma dan leukemia, ya? Cari tahu, yuk!
Baca Juga : Ini Proses yang Membuat Makanan Jadi Kedaluwarsa dan Harus Dibuang
Perbedaan Limfoma dan Leukemia
Meskipun sama-sama kanker darah, penyebab kedua penyakit ini berbeda, lo.
Leukemia terjadi saat sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah putih yang tidak normal.
Baca Juga : Kerbau Rawa di Kalimantan Selatan, Kerbau yang Jago Berenang
Jika seseorang menderita leukemia, sel darah putih yang tidak normal tersebut akan menumpuk dan berkembang dengan cepat.
Hal itu akan mengakibatkan sel-sel darah merah memiliki ruang yang seikit untuk membawa oksigen. Lama kelamaan jumlah sel darah merah juga akan berkurang.
Berbeda dengan limfoma yang biasanya berasal dari kelenjar getah bening dan limfosit.
Baca Juga : Ditemukan Fosil Nyamuk yang Mungkin Membawa Penyakit Malaria di Zaman Dinosaurus
Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih. Ada dua jenis limfosit, sel B dan sel T. Terdapat dua tipe utama limfoma, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.
Limfoma hodgkin adalah penyakit kanker darah yang melibatkan tipe limfosit sel B. Jenis limfoma ini termasuk yang sangat jarang sekali terjadi
Baca Juga : Punya Pengaruh dari Bela Diri Jepang dan Tiongkok, Ini Sejarah Karate
Sedangkan limfoma non-hodgkin, biasanya terjadi pada sel B atau sel T.
Setiap jenis limfoma mempunyai gejala dan pengobatan yang berbeda juga, lo.
Baca Juga : Keren! Ilmuwan Berencana Membuat Stasiun Antariksa di Asteroid Raksasa
Gejala Limfoma dan Leukemia
Gejala limfoma biasanya beragam tergantung pada jenisnya.
Gejala limfoma hodgkin biasanya, muncul tonjolan di bawah kulit, biasanya di area pangkal paha, leher, atau ketiak.
Baca Juga : Suka Jalan-Jalan? Kunjungi Tempat Paling Cantik di Indonesia, yuk!
Kemudian akan terasa demam, kelelahan, berkeringat pada malam hari, batuk dan sulit bernapas, atau merasa sangat gatal pada bagian tubuh tertentu.
Gejala limfoma non-Hodgkin biasanya ditandai dengan adanya pembesaran kelenjar getah bening, perut bengkak, merasa kenyang walaupun makan hanya sedikit, atau penurunan berat badan yang drastis.
Baca Juga : Wah, Seorang Perempuan Dijuluki Pembisik Hiu, Apa Sebabnya, ya?
Bisa juga muncul gejala seperti demam, sesak napas, batuk, nyeri pada dada seperti tertekan, atau berkeringat dan kedinginan.
Berbeda dengan limfoma, gejala leukemia biasanya mudah mengalami perdarahan dan memar, terjadi perdarahan pada hidung atau gusi, perut bengkak, atau pembesaran pada kelenjar getah bening.
Baca Juga : Bahan Makanan Dikelompokkan Menjadi 5 Kategori, Apa Saja, ya?
Penderita juga bisa mengalami gejala seperti kesulitan bernapas, mudah merasa lelah, demam, kehilangan selera makan, atau penurunan berat badan.
Selain gejala-gejala tersebut biasanya juga bisa muncul nyeri pada tulang, muncul bintik-bintik di kulit, atau banyak berkeringat di malam hari.
Baca Juga : Selain Sun Bear, Ada Beruang Madu Lainnya, lo! Kinkajou Namanya!
Hal Lain Seputar Limfoma dan Leukemia
Limfoma bisa terjadi juga pada semua usia, limfoma non-hodgkin bisa terjadi pada hampir semua usia, sedangkan limfoma hodgkin biasanya terjadi antara usia 15-40 tahun.
Baca Juga : Hebat! Kakek di India ini Selalu Memasak Makanan untuk Anak Terlantar
Leukemia akut adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak-anak seperti kita, sedangkan leukemia kronis sering terjadi pada orang dewasa.
Baca Juga : Yuk, Kita Berkreasi Membuat Buah Ceri dari Kertas Kokoru di Rumah!
Untuk mendiagnosis leukemia, biasanya dokter akan melakukan tes darah untuk mencari jumlah darah yang tidak normal.
Selain itu, dokter juga akan melakukan biopsi sumsum tulang. Pada beberapa kasus, dokter juga bisa meminta untuk melakukan tes kromosom atau melakukan rontgen atau CT scan.
Baca Juga : Dongeng Anak: Jus dan Kue Wortel
Sedangkan untuk mendiagnosis limfoma, dokter akan melakukan biopsi pada pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher, ketiak, atau pangkal paha.
Jika dari hasil biopsi tersebut dicurigai menderita limfoma, maka dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti biopsi sumsum tulang atau CT scan untuk mengetahui stadium kanker.
Baca Juga : Eksperimen Sederhana: Membengkokkan Arah Air dengan Listrik Statis
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR