Bobo.id - Akibat pemanasan global, cuaca jadi sering tidak menentu, nih, teman-teman.
Terkadang di musim panas, hujan turun dengan derasnya. Sebaliknya, saat seharusnya musim hujan tiba, malah cuaca panas yang datang.
Baca Juga : Apa Bedanya Badai, Siklon, dan Topan?
Bicara soal cuaca, ternyata ada beberapa cuaca yang berbahaya, lo. Cuaca-cuaca itu bisa menyebabkan kerusakan dan bahkan melukai kita.
Setiap kali kita menghadapi cuaca berbahaya ini, pastikan untuk bertanya kepada orangtua atau orang yang lebih dewasa tentang apa yang harus dilakukan dan ikuti instruksi dari mereka.
Baca Juga : Mobil Listrik, Mobil Masa Depan, Cari Tahu di Majalah Bobo Edisi 46!
Lalu, apa saja cuaca berbahaya itu? Yuk, kita simak!
1. Badai Petir
Ketika udara hangat yang lembap naik dengan cepat, badai bisa terjadi. Badai petir atau thunderstorm membawa angin kencang, hujan lebat, kilat, dan terkadang hujan es.
Baca Juga : Mengapa Manusia Punya Garis-Garis di Telapak Tangan? Cari Tahu, yuk!
Badai petir muncul di seluruh bumi kita setiap hari. Mereka dapat terbentuk kapan saja, tetapi paling sering terbentuk pada sore dan malam hari selama musim panas.
Badai petir bisa sangat berbahaya. Petir yang berasal dari badai petir menelan lebih banyak korban setiap tahun daripada tornado, lo.
Baca Juga : Inilah 5 Jenis Burung Paling Berbahaya di Dunia, Pernah Melihatnya?
2. Petir
Petir adalah ledakan kuat dari listrik yang dapat terbentuk dalam badai petir dan menghantam bumi dengan kekuatan yang sangat kuat.
Agar petir terjadi, pertama angin kencang dalam badai menyebabkan partikel-partikel es dan air bertabrakan satu sama lain dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga : Lihat Hasil X-Ray Hewan-Hewan di Kebun Binatang London, yuk!
Hal ini menyebabkan penumpukkan. Bagian atas badai petir bermuatan positif, tetapi bagian bawah badai petir membangun muatan negatif.
Setelah muatan negatif menumpuk hingga titik tertentu, semuanya akan dikeluarkan sekaligus dalam bentuk petir atau kilat.
Baca Juga : Haruskah Kita Pakai Kacamata Renang Saat Berenang?
Karena benda-benda di tanah juga bermuatan positif, petir seringkali dapat mengenai benda yang ada di tanah.
Petir seringkali mencapai titik tertinggi di darat. Petir juga sangat mudah tertarik pada logam.
Baca Juga : Meski Sudah Mati Ratusan Juta Tahun Lalu, Mata Laba-Laba Ini Masih Memantulkan Cahaya
Saat badai petir, pastikan untuk masuk. Jangan berdiri di bawah pohon atau memegang benda logam seperti payung logam.
Juga, pastikan untuk keluar dari air. Jangan berenang di kolam saat terjadi badai.
Baca Juga : Selain Unicorn, Beberapa Makhluk Mitologi Ini Juga Terkenal, lo!
3. Hurricane
Hurricane adalah badai kuat dan besar yang terbentuk di atas lautan. Lebarnya bisa mencapai 965.000 kilometer!
Hurricane membawa angin kencang, hujan lebat, banjir, dan gelombang badai dari laut yang dapat menyebabkan kerusakan yang mengerikan.
Biasanya hurricane terbentuk pada musim panas dan gugur, ketika air di lautan hangat.
Baca Juga : Cerpen Anak: Bekal Ajaib Bunda
Hurricane mendapatkan energi dari air laut yang hangat, yang harus lebih dari 26 derajat celsius.
Badai dahsyat ini akan menyebabkan angin kencang yang berputar di sekitar pusat badai yang disebut mata (the eye).
Hurricane hanya bisa ditemukan di daerah-daerah tertentu di dunia. Mereka terbentuk di Samudra Atlantik di dekat Laut Karibia, di lepas pantai Afrika, dan di Teluk Meksiko.
Baca Juga : Lucu dan Menggemaskan! Ini 10 Akun Kucing Paling Populer di Instagram
Mereka juga terbentuk di Samudera Hindia di mana mereka biasa disebut Siklon. Di Samudra Pasifik, mereka menyebutnya dengansebutan angin topan.
4. Tornado
Tornado adalah angin keras yang berputar sangat cepat. Mereka meluas dari dasar badai ke tanah dan dapat memiliki kecepatan angin hingga 482 kilometer per jam.
Baca Juga : Saat Tidur, Bagian Bantal yang Ada di Bawah Terasa Dingin, Kenapa, ya?
Tornado lebih kecil dari hurricane dan terbentuk di darat, bukan di laut. Mereka mendapatkan energi dari badai petir yang besar.
Tornado yang terbentuk di atas air disebut puting beliung.
Baca Juga : Cergam Bobo: Permainan Baru
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR