Bobo.id - Saat ini, sampah plastik yang mencemari lautan semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak, teman-teman.
Sampah plastik mengganggu ekosistem laut, bahkan banyak hewan laut yang memakan sampah plastik karena mengira sampah plastik yang terlihat seperti ubur-ubur adalah makanan mereka.
Hal ini tentu saja bisa mengganggu proses pencernaan mereka, teman-teman.
Tidak hanya plastik berukuran besar, plastik berukuran kecil yang disebut sebagai mikroplastik juga menjadi hal yang mengkhawatirkan.
Baca Juga : Seekor Katak Spesies Baru Ditemukan di Sebuah Kubangan di India
Mikroplastik yang ukurannya sangat kecil bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh hewan, tidak hanya hewan berukuran besar saja, tapi juga mereka yang berukuran kecil.
Meskipun mikroplastik jadi salah satu sampah yang sangat berbahaya bagi hewan laut, ternyata ada hewan laut yang justru sering memompa air yang mengandung mikroplastik dan menyaringnya, lo.
Hewan ini disebut sea squirt atau ascidiacea yang hidup secara berkelompok di lautan.
Yuk, cari tahu bagaimana sea squirt menyaring mikroplastik yang ada di laut!
Hewan Laut Berukuran Kecil
Sea squirt atau ascidiacea adalah hewan laut yang elastis dengan ukuran sekepalan tangan orang dewasa dan biasa hidup secara berkelompok.
Hewan ini hidup dengan cara memompa air laut ke dalam tubuhnya. Nah, saat itulah partikel mikroplastik yang sangat kecil akan ikut terhisap bersama air yang dipompa oleh sea squirt.
Mikroplastik yang terkandung dalam air laut lalu akan tersimpan dalam jaringan tubuh sea squirt, teman-teman.
Baca Juga : Selalu Mengatupkan Cangkangnya, Bagaimana Cara Kerang Makan, ya? #AkuBacaAkuTahu
Untuk melihat mikroplastik yang ada dalam tubuh sea squirt, kita bisa memencet dengan perlahan tubuh sea squirt sampai menyemprotkan air.
Dari air yang dikeluarkan oleh sea squirt inilah para peneliti bisa melihat mikroplastik yang berhasil disaring oleh sea squirt.
Sea squirt memiliki dua pori-pori besar di tubuhnya, yaitu satu pori yang menyerap air laut ke dalam tubuh. Pori lainnya berfungsi sebagai jalan keluar air yang sudah dipompa.
Air yang diisap oleh sea squirt akan dikeluarkan melalui silia faring, yaitu bagian yang berbentuk seperti bulu mata yang banyak terdapat di sel-sel jaringan.
Sedangkan makanan dan oksigen akan diambil dari aliran air ketika air melewati celah insang yang ada di faring.
Hewan yang Tidak Pernah Pindah Tempat
Hampir semua hewan, baik di darat maupun di laut pasti akan bergerak, misalnya berjalan untuk mencari makan.
Tapi berbeda dengan sea squirt, nih, teman-teman, karena hewan laut ini tidak pernah berpindah tempat sepanjang hidupnya, lo!
Sea squirt akan menetap di tempat yang sama sepanjang hidupnya dan terus menerus menyaring air seperti pompa.
Baca Juga : Kuda Nil yang Besar Bisa Bergerak di Air dengan Cepat, Kok Bisa, ya?
Populasi sea squirt biasanya banyak terdapat di perairan yang terdapat banyak daerah industri yang kotor atau perairan yang masih bersih.
Karena perannya yang bisa menyaring mikroplastik, maka keberadaan sea squirt di suatu wilayah bisa digunakan sebagai pendeteksi dan menganalisa limbah plastik serta dampaknya di lingkungan sekitar, lo.
Banyak Sampah Plastik Dibuang ke Laut
Sampah plastik memang menjadi salah satu sampah yang banyak ditemui di lautan, nih, teman-teman.
Bahkan menurut laporan dari International Coastal Cleanup dari Ocean Conservacy pada tahun 2018, ada sekitar 8 juta metrik ton sampah yang masuk ke lautan setiap tahunnya, lo!
Wah, jumlah ini tentu sangat besar, teman-teman, padahal jumlah ini saja baru sampah yang ada di lautan.
Sampah plastik menjadi salah satu sampah yang mengkhawatirkan, karena tidak akan benar-benar bisa hilang, terlebih saat berada di laut.
Plastik yang ada di lautan tidak akan menghilang dan terurai, tapi hanya akan berubah menjadi potongan-potongan kecil berukuran kurang lebih 5 milimeter yang kita sebut mikroplastik.
Baca Juga : Kisah Unik di Balik Flash Disk yang Ditemukan di Kotoran Anjing Laut
Karena ukurannya sangat kecil, maka mikroplastik akan sangat mudah masuk ke dalam tubuh hewan laut yang nantinya akan terbawa ke dalam siklus rantai makanan.
Tidak hanya hewan laut saja, lo, yang bisa terpapar mikroplastik, karena manusia pun juga bisa terpapar mikroplastik.
Salah satunya adalah dari mengonsumsi hewan laut yang dalam tubuhnya sudah terdapat mikroplastik.
Nah, dengan mempelajari mengenai sea squirt, peneliti bisa mengetahui lebih dalam mengenai mikroplastik yang ada di lautan, jika dibandingkan dengan mempelajari hewan laut lainnya seperti kerang atau ikan.
Source | : | National Geographic Indonesia,britanicca.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR