Bobo.id - Setelah selesai makan, ada beberapa orang yang mengalami cegukan, apakah teman-teman pernah mengalaminya?
Walaupun tidak berbahaya, tapi cegukan bisa mengganggu kita, lo, misalnya saat sedang berbicara.
Wah, sebenarnya kenapa kita cegukan setelah selesai makan, ya? Apakah berhubungan dengan makanan yang baru saja kita konsumsi?
Cegukan biasanya berasal dari rangsangan pada organ pencernaan kita, bisa rangsangan pada perut, kerongkongan, atau saraf-saraf pencernaan.
Baca Juga : Jangan Takut, Sinar Matahari Ternyata Bermanfaat bagi Tubuh Kita!
Kenapa Cegukan Setelah Makan, ya?
Ada beberapa hal yang menyebabkan kita menjadi cegukan setelah makan, lo, teman-teman.
Penyebab cegukan yang paling umum adalah mungkin saja teman-teman makan terlalu cepat atau terburu-buru, terlebih dalam porsi besar.
Saat kita makan berlebihan, maka akan membuat perut cepat membesar dan mendorong diafragma untuk berkontraksi.
Nah, hal inilah yang lalu memicu munculnya suara "hik" saat kita cegukan, teman-teman.
Makan dengan terburu-buru juga bisa menyebabkan cegukan karena akan ada banyak udara yang ikut masuk ke dalam tenggorokan kita saat menelan.
Hal ini membuat diafragma berkontraksi secara berlebihan dan epiglotis menutup dengan cepat agar tidak ada makanan yang masuk ke tenggorokan.
Diafragma dan epiglotis yang bekerja secara bersamaan inilah yang membuat kita mengalami cegukan setelah makan.
Baca Juga : Terlihat Mirip, Ternyata Sushi Jepang dan Kimbap Korea Berbeda, lo!
Penyebab berikutnya adalah jenis makanan yang kita konsumsi, nih, teman-teman.
Ada beberapa makanan yang dapat memicu terjadinya cegukan setelah makan, terutama makanan kering, suhu yang terlalu panas, hingga rasa yang pedas.
Makanan kering akan lebih sulit dicerna dibandingkan dengan makanan yang lunak. Nah, karena sulit dikunyah jenis makanan ini dengan mudah melukai dan membuat lapisan kerongkongan teriritasi.
Beberapa saraf yang ada di kerongkongan akan terangsang dan memicu adanya kontraksi diafragma yang menyebabkan cegukan.
Sedangkan makanan dengan suhu panas, rasa yang pedas, hingga minuman bersoda juga bisa menyebabkan hal yang sama, lo.
Berikutnya, cegukan setelah makan bisa juga disebabkan karena adanya perubahan suhu di esofagus atau kerongkongan.
Suhu yang berubah naik atau turun secara drastis atau mendadak akan "menggelitik" saraf kerongkongan dan merangsang terjadinya kontraksi diafragma secara berlebihan.
Baca Juga : Ingin Nyaman Saat Berjalan Kaki? Yuk, Hindari 6 Kesalahan Ini!
Padahal, saraf kerongkongan terdiri dari dua jenis saraf yang sangat sensitif, yaitu saraf frenikus dan saraf vagus.
Dua jenis saraf ini akan bereaksi saat bersentuhan dengan makanan yang sangat panas, pedas, asam, dan cairan yang sangat dingin.
Selain dari makanan, saat kita berpindah-pindah tempat juga bisa memengaruhi suhu esofagus, nih, teman-teman.
Misalnya kita memasuki ruangan yang bersuhu dingin, padahal kita baru saja dari tempat yang panas atau terkena sinar matahari.
Apa Itu Cegukan?
Saat cegukan, kita menghasilkan suara "hik" yang kadang cukup membuat kita terganggu, nih, teman-teman.
Cegukan adalah suara yang ditimbulkan oleh kontraksi otot atau penegangan diafragma.
Baca Juga : Berbagai Makanan dari Buku Anak-Anak, Pernah Mencicipi Salah Satunya? #AkuBacaAkuTahu
Diafragma adalah sekat yang memisahkan antara perut dengan dada, yang berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Nah, adanya kontraksi pada otot-otot diafragma inilah yang kemudian menyebabkan ada udara dari luar yang masuk ke paru-paru dengan cepat.
Hal ini kemudian menyebabkan katup epiglotis harus menutup dengan cepat agar tidak ada benda seperti makanan, minuman, atau air liur yang masuk ke dalam paru-paru.
Proses penutupan katup epiglotis secara mendadak inilah yang akan menimbulkan suara "hik" saat teman-teman cegukan.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR