Bobo.id – Berdasarkan informasi dari Lembaga Geologi Inggris, hari ini akan terjadi badai Matahari.
Apa itu badai Matahari? Lalu, apakah itu berbahaya bagi kehidupan di Bumi? Kita cari tahu, yuk!
Apa Itu Badai Matahari?
Badai Matahari atau badai geomagnetik merupakan sebuah aktivitas yang terjadi pada Matahari kita.
Baca Juga : Bisa Bersihkan Tubuh Sendiri, Apakah Kucing Perlu Dimandikan Juga?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), badai Matahari adalah gangguan sementara pada lapisan magnetosfer atau lapisan medan magnet Bumi.
Gangguan ini diakibatkan oleh interaksi antara angin Matahari dengan medan magnet Bumi.
Jadi, sebagai bola plasma raksasa, Matahari memang secara aktif melontarkan suar surya ke segala arah di tata surya.
Baca Juga : Danau Besar Muncul di Tempat Terpanas di Amerika Serikat, Kok Bisa?
Suar surya sendiri merupakan ledakan raksasa pada permukaan Matahari.
Suar surya ini terbentuk karena terbukanya salah satu kumparan medan magnet pada permukaan Matahari.
Apakah Ledakan Itu Bisa Mencapai Bumi?
Tahukah teman-teman? Suar surya yang dilontarkan oleh Matahari memiliki suhu yang sangat panas, lo, bahkan mencapai jutaan derajat Celcius!
Baca Juga : Wah, Jangan Sampai Salah Mengucapkan Nama 7 Kota Terkenal Ini, ya!
Suar surya biasanya terjadi saat Matahari berada dalam fase aktif yang biasanya disebut sebagai solar maximum.
Namun begitu, saat ini, Matahari sedang berada dalam fase solar minimum.
Artinya, Matahari tidak melontarkan banyak suar surya dan juga tidak mengarah ke Bumi.
Namun begitu, badai Matahari tetap bisa memberikan efek pada Bumi, tergantung seberapa kuat ledakannya.
Baca Juga : Wah, Ada 50 Miliar Planet Tanpa Bintang Induk di Galaksi Bimasakti!
Kekuatan dan Efek Badai Matahari
Nah, kekuatan badai Matahari dibagi menjadi lima berdasarkan kekuatan dan efeknya.
Badai G5 merupakan badai yang kekuatannya paling ekstrem. Kalau badai ini terjadi, Bumi bisa mengalami banyak kerusakan.
Misalnya saja kerusakan jaringan listrik dan gangguan pada sistem satelit selama beberapa hari.
Baca Juga : Sering Merasa Pusing saat Membaca Buku di Mobil? Ini Penyebabnya
Badai G4 merupakan badai yang kekuatannya hebat. Bumi akan mengalami gangguan pada sistem satelit selama beberapa jam. Navigasi pada radio juga terganggu.
Badai G3 adalah badai yang kekuatannya cukup kuat. Biasanya, satelit pada orbit rendah bisa sedikit bergeser.
Badai G2 adalah badai yang kekuatannya sedang. Saat badai ini terjadi, jaringan listrik di negara-negara yang berada di lintang tinggi akan terganggu.
Sedangkan badai G1 merupakan badai yang kekuatannya kecil. Badai ini berefek pada gangguan yang lemah pada jaringan listrik.
Baca Juga : Mengapa di Kamar Hotel Tidak Ada Bantal Guling?
Badai Matahari 15 Maret 2019
Lalu, bagaimana dengan badai Matahari yang terjadi pada Jumat, 15 Maret 2019 ini?
Menurut BMKG, badai Matahari yang terjadi pada hari ini termasuk badai Matahari minor.
Jadi, efek dari badai Matahari hari ini memang tidak besar seperti yang mungkin kita khawatirkan, teman-teman.
Baca Juga : Ini Perbedaan Bebek, Angsa Berleher Panjang, dan Angsa Berleher Pendek
Badai Matahari ini hanya memunculkan sedikit gangguan pada sistem satelit dan jaringan listrik di negara-negara lintang tinggi.
Sedangkan di negara yang berada di garis ekuador seperti Indonesia tidak akan mengalami efek yang besar.
Karena itulah, teman-teman tidak perlu khawatir karena badai Matahari ini tidak berbahaya bagi kehidupan di Bumi.
Baca Juga : 5 Danau yang Dipercaya Jadi Rumah Monster Misterius, Berani Datang?
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | BMKG,Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR