Bobo.id - Dalam rantai makanan, ada produsen, konsumen, dan dekomposer.
Produsen menyediakan energi untuk ekosistem. Posisi produsen dalam rantai makanan diduduki oleh tumbuhan.
Kemudian, organisme yang termasuk konsumen ada hewan herbivora, karnivora, atau omnivora.
Nah, yang terakhir, ada dekomposer. Tugas dekomposer dalam ekosistem adalah memakan zat yang membusuk.
Rupanya dekomposer ada dua jenisnya, yaitu dekomposer seperti bakteri dan jamur. Jenis lainnya adalah scavenger.
Scavenger ini adalah hewan yang makan bangkai heewan lainnya. Misalnya lalat, tawon, sampai burung hering.
Baca Juga : Burung Penyanyi Tidak Memburu Mangsa dengan Cakarnya, Menggunakan Apa, ya?
Proses Pembusukan Bangkai Organisme
Jika ada yang organisme yang wafat, para dekomposer langsung melakukan tugasnya.
Dengan memakan bangkai, mereka membantu mengembalikan nutrisi ke dalam tanah.
Untuk menghalangi karnivora memangsa bangkai tersebut, beberapa mikroba yang memproduksi racun.
Racun ini bisa membuat karnivora yang makan bangkai jadi sakit.
Tapi, hewan scavenger seperti burung hering, tidak sakit meski makan bangkai. Kok bisa, ya?
Hewan yang yang Tahan Makan Bangkai
Serigala dan rubah bisa mengetahui perbedaan antara bangkai rusa yang mati karena penyakit dan karena diburu oleh pemangsa lainnya.
Mereka akan memilih memakan bangkai hewan yang mati karena diburu pemangsa lain.
Sementara hyena tutul biasanya lebih memilih berburu, dibandingkan makan bangkai. Tapi seringkali, makanan yang tersedia hanya bangkai hewan sisa buruan predator lain.
Baca Juga : Kenapa Kucing Suka Mengejar Sinar Laser Seperti Mengejar Mangsa?
Namun, burung nasar dan lebah vultur justru langsung mencari bangkai hewan.
Ini karena bangkai hewan lebih mudah dideteksi dan dipertahankan karena jarang ada yang merebut.
Namun bagaimana mereka bisa tahan dengan bakteri di bangkai hewan, ya?
Lebah vultur punya cara melawan bakteri penyakit dan racun di bangkai yang jadi makanannya.
Ia menyemprotkan cairan antimikroba ke atas bangkai, sebelum memakannya.
Sementara, burung hering punya cara pertahanan setelah makan bangkai.
Burung hering melawan mikroba yang masuk ke tubuhnya dengan asam lambung di perutnya.
Asam lambung burung hering ini 10 kali lebih asam dibandingkan asam lambung manusia, teman-teman.
Baca Juga : Tidak Takut, Keluarga Ini Punya Tradisi Memelihara Hyena, lo!
Kekuatan Sistem Imun Hewan
Semakin dewasa, burung hering juga punya sistem imun yang semakin kuat. Makanya ia tidak sakit meski makan bangkai.
Kemudian, bersosialisasi dengan hewan sejenisnya juga membuat hewan punya sistem imun yang kuat.
Misalnya hyena dan singa yang saling membersihkan bulu, makan bersama, sampai bertarung satu sama lain juga bisa menyebarkan racun dan bakteri.
Perilaku ini kemungkinan membuat sistem imun mereka semakin kebal.
Baca Juga : Jasa Burung Bangkai Terhadap Kehidupan di Bumi
Yuk, lihat video ini juga!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | MinuteEarth,Northwestern University |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR