Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar ingin membaca dongeng anak hari ini.
Dongeng anak hari ini bercerita tentang Penyihir dan Para Pelayannya.
Penasaran? Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini.
-----------------------------------------------
Baca Juga : Mudah Diperoleh, Sebenarnya Apa Manfaat Ikan Tongkol? #AkuBacaAkuTahu
Iwanich belum berjalan terlalu jauh saat ia berpapasan dengan seorang kerdil. Orang kerdil ini memiliki janggut yang sangat panjang. Dua untai janggutnya tampak seperti tali dan terikat di leher dua ekor singa. Kedua singa itu setinggi dirinya, berjalan di sisi kiri dan kanannya. Ia mengangkat tangannya menghentikan Iwanich sambil berseru keras,
"Apakah kau yang baru saja memberi makan hewan-hewan penjagaku?”
Iwanich sangat terkejut sehingga tidak bisa menjawab. Orang kerdil itu langsung berkata lagi, "Aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu. Apa yang bisa kuberikan padamu sebagai hadiah?”
Baca Juga : Hindari Mengikat Rambut Terlalu Kencang Agar Kepala Tidak Pusing, yuk!
Iwanich sangat lega mendengar ucapan itu. Maka ia menjawab,
“Aku hanya minta izin, agar bisa melewati hutan ini dengan aman.”
"Tenang saja," jawab si orang kerdil. “Supaya kau lebih aman, aku akan memberikan salah satu singaku untuk melindungimu. Tapi jika kau sudah keluar dari hutan ini dan tiba di sebuah istana yang bukan wilayahku, lepaskanlah singa ini. Dia akan kembali kepadaku dan tidak jatuh ke tangan musuh. “
Baca Juga : 6 Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Ngilu, Pernah Mengonsumsinya?
Ia melepaskan ikatan janggutnya dari leher salah satu singa. Lalu menyuruh singa itu untuk melindungi Iwanich.
Kini Iwanich bisa berjalan dengan aman di hutan itu. Walau berkali-kali ia berpapasan dengan serigala, hyena, macan tutul, dan binatang liar lainnya, mereka selalu menjauh saat melihat singa pelindung Iwanich.
Iwanich berjam-jam menjelajahi hutan itu. Ia tidak bertemu seorang manusia pun. Saat menjelang malam, ia melihat pepohonan di depannya semakin sedikit. Akhirnya, melalui dahan-dahan pohon yang berdekatan, ia bisa melihat tepi hutan.
Baca Juga : Dikenal Suka Mengejar, Menurut Peneliti T-Rex Sulit Berlari Cepat, lo!
Singa pelindungnya berhenti melangkah di tepi hutan. Iwanich mengelus kepalanya dan mengucapkan terimakasih atas perlindungannya. Singa itu berlari masuk ke dalam hutan lagi untuk kembali pada majikannya.
Saat itu hari sudah gelap. Iwanich terpaksa membuat api unggun dan tidur beristirahat sampai fajar merekah kembali.
Saat hari sudah terang, Iwanich melanjutkan perjalanan. Istana putih dan indah sudah tampak dari kejauhan. Setelah satu jam berjalan, ia pun tiba di pintu gerbang. Iwanich berjalan masuk dan melihat berbagai ruangan berdinding marmer. Ia tiba di sebuah tangga besar terbuat dari porfiri.
Baca Juga : Kenali Macam-Macam Tambalan Gigi dan Tips Merawat Tambalan Gigi
Tangga itu menuju ke sebuah taman yang sangat indah. Betapa gembira Iwanich saat melihat Militza di antara para gadis yang sedang merangkai karangan bunga.
Ketika Militza melihat Iwanich, ia berlari menghampiri dan menunduk memberi hormat dengan gembira. Iwanich menceritakan semua petualangannya untuk mencapai istana itu. Militza memperkenalkan Iwanich pada penghuni istana.
Setelah beberapa bulan tinggal di istana itu, Militza dan Iwanich akhirnya merencanakan pernikahan. Pesta megah diadakan di istana itu.
Baca Juga : Anjing Polisi Tiongkok Pertama dari Hasil Kloning Siap Menjalani Pelatihan
Suatu hari, Militza mendapat undangan untuk mengunjungi adik ibunya. Meskipun ia tidak tega meninggalkan suaminya, namun ia juga tak bisa menolak undangan itu. Maka, Militza berpamitan pada Iwanich untuk pergi selama tujuh hari. Ia memberikan serenceng kunci padanya sambil berpesan,
“Ini kunci semua ruangan di kastil ini. Masuklah ke ruangan manapun yang kau inginkan. Hanya aku mohon, jangan membuka pintu besi kecil di menara utara. Pintu itu ditutup dengan tujuh kunci dan tujuh baut besar. Jika kau buka, maka kita berdua akan menderita.”
Iwanich berjanji akan patuh pada apa yang diminta Militza. Sebelum pergi, Militza mengulang janjinya untuk kembali dalam 7 hari.
Baca Juga : Tidak Hanya Manusia, Albino Juga Terjadi Pada Hewan, lo!
Pangeran Iwanich kini sendirian di istana. Selama dua hari, ia menahan godaan untuk tidak melihat isi ruangan terlarang itu. Namun pada hari ketiga, ia tidak tahan lagi. Ia mengambil obor dan bergegas pergi ke menara. Ia membuka satu kunci di pintu besi. Lalu ia membuka satu lagi, dan satu lagi. Ketika kunci ketujuh terbuka, maka pintu itu pun terbuka.
Dengan berdebar, Iwanich melihat isi ruangan itu. Ruangan yang kecil itu penuh dengan asap hitam. Ada sedikit nyala api yang mengeluarkan sinar biru tua.
Di atas nyala api itu, tergantung sebuah kuali besar. Di dalamnya, tampak seorang pria yang diikat rantai besi. Iwanich sangat ngeri melihat pemandangan itu. Ketika melihat Iwanich masuk ke ruangan itu, pria itu langsung memohon,
Baca Juga : Bisa Ditanam di Rumah, 5 Tanaman Ini Ampuh untuk Mengusir Serangga
"Tolong lepaskan aku. Akan kuceritakan, kenapa sampai aku diikat di tempat ini,” katanya.
"Bagaimana cara aku membebaskanmu?" tanya Iwanich.
“Ambillah sedikit saja air,” jawab pria itu. “Lalu cipratkan beberapa tetes ke tubuhku. Maka aku bisa segar kembali.”
Baca Juga : Musim Semi Tiba, Danau Beku yang Mencair Tertutup Kepingan Es
Karena merasa sangat iba, Iwanich tanpa pikir panjang berlari ke halaman istana. Ia mengisi kendi dengan air mancur, lalu berlari kembali ke ruangan tadi. Ia lalu menuang pria di dalam kuali itu dengan air dari kendi.
Di saat itu juga, terdengar bunyi bagai air bah yang mengerikan. Iwanich lalu merasa sekelilingnya berputar. Langit-langit istana, tiang-tiang, pintu, jendela, kuali… Iwanich sangat bingung dan merasa pusing.
Baca Juga : Fakta Seru Corgi Si Anjing Berkaki Pendek, Ada yang Tidak Punya Ekor!
Kejadian itu berlangsung beberapa menit. Lalu, semuanya terdiam dan sunyi senyap. Ketika Iwanich melihat ke sekeliling, ia sangat terkejut. Istana itu telah hilang. Kini ia berada sendirian di sebuah tempat sepi yang dikelilingi bebatuan besar.
Iwanich segera menyadari kesalahannya. Pasti ia telah melepaskan penyihir jahat sehingga ia terlempar ke tempat yang entah berada di mana.
Baca Juga : 6 Kebiasaan yang Menyebabkan Bibir Kering, Pernah Melakukannya?
Dengan perasaan kesal pada diri sendiri, Iwanich berjalan tak tentu arah. Kakinya mulai terasa sakit karena ia berjalan cukup jauh. Sampai akhirnya, ia melihat sebuah cahaya di kejauhan. Cahaya itu ternyata berasal dari lampu kecil di sebuah gubuk reot.
Pemiliknya ternyata si pria tinggi kurus yang pernah memberi Iwanich sekantong remah roti dan seekor kelinci.
(Bersambung)
Cerita: Dongeng Rusia (Dok. Majalah Bobo)
Baca Juga : Hati-Hati, Hindari Letakkan Ponsel di 5 Tempat Ini supaya Tetap Aman
Tonton juga video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR