Bobo.id - Peristiwa kebakaran adalah salah satu musibah yang paling dikhawatirkan.
Dalam hitungan menit api bisa menghabiskan banyak benda, rumah, dan bangunan lainnya.
Maka itu pemadam kebakaran harus datang dan bekerja dengan cepat agar api segera padam dan tidak menimbulkan kerusakan lainnya.
Baca Juga : 3 Kebakaran Hutan Terdahsyat, Salah Satunya Terjadi di Indonesia
Jika teman-teman berkunjung ke sebuah gedung, biasanya kita akan melihat ada alat pemadam api sederhana di beberapa tempat.
Alat pemadam itu digunakan untuk pertolongan pertama saat terjadi kebakaran, sambil menunggu peugas pemadam datang membantu.
Baca Juga : Benarkah Swedish Meatballs Swedia Berasal dari Turki? #AkuBacaAkuTahu
Namun, apakah teman-teman tahu cara kerja alat pemadam api ringan tersebut?
Nah, kebetulan sekali! Bobo sedang ingin mencari tahu cara kerja alat pemadam api ringan. Yuk, cari tahu bersama!
Baca Juga : Masih Lapar Padahal Sudah Sarapan? Mungkin Ini Penyebabnya
Cara Kerja Alat Pemadam Api
Semua alat pemadam kebakaran bekerja berdasarkan prinsip dasar menghilangkan salah satu dari tiga elemen dasar yang dibutuhkan untuk pembakaran, yaitu oksigen, panas, atau bahan bakar.
Sejak penciptaan alat pemadam api dua abad yang lalu, alat pemadam api telah memainkan peran penting dalam menyelamatkan nyawa yang terancam oleh api yang berbahaya.
Baca Juga : 4 Perubahan Wujud Benda Padat dan Contohnya, Cari Tahu, yuk!
Pada dasarnya, ada dua jenis alat pemadam api, yaitu yang memiliki tekanan tersimpan di dalam dan yang menggunakan sistem kartrid untuk memberikan tekanan.
Sistem berbasis kartrid lebih umum dan biasanya digunakan di tempat industri.
Kedua jenis alat pemadam api ini bekerja dengan cara yang kurang lebih sama. Alat pemadam api bekerja untuk menghilangkan salah satu dari tiga elemen api.
Baca Juga : Rempah-Rempah Nusantara yang Menghangatkan Eropa Ini Berharga Mahal
Cara menggunakan alat pemadam api adalah dengan menahan isi di bawah tekanan, baik dari tekanan di dalam tangki pemadam atau dari kartrid eksternal yang dapat dilepaskan dalam semburan cepat bahan pemadam api saat digunakan.
Saat kita menekan tuas di bagian atas alat pemadam, sebuah katup di dalam akan terbuka secara paksa, melepaskan gas bertekanan dan zat pemadam melalui lubang semprotan.
Baca Juga : Setelah Ekuinoks, Ada Gerhana Satelit atau Sun Outage, Apa Itu, ya?
Bahan Kimia di Dalam Alat Pemadam
Alat pemadam api mengandung bahan kimia yang berbeda.
Misalnya, alat pemadam kebakaran yang biasanya kita lihat di gedung berisi nitrogen atau karbon dioksida (CO2) bertekanan untuk mendorong pemadam api untuk memadamkan api.
Zat pemadam api aktif biasanya kalium bikarbonat (KHCO3), air cair, atau fluorocarbon yang menguap.
Alat pemadam taburan air biasa digunakan dalam sistem yang tetap, seperti menara apartemen tempat tinggal, karena tidak mahal dan aman bagi manusia.
Baca Juga : Dulu Muntahan Paus Bisa jadi Bahan Parfum, Apa Bahan Parfum Modern?
Namun, air sebagai agen pemadam tidak selalu berguna. Di komputer atau ruang kontrol, misalnya, air dapat menyebabkan korsleting, sedangkan dalam sistem penyimpanan bahan bakar, air hampir tidak akan efektif.
Demikian pula, alat pemadam air percikan tidak boleh digunakan dalam aplikasi di mana berat dan ruang terbatas.
Baca Juga : Pasta Gigi Tidak Tepat Digunakan untuk Obat Luka Bakar, Kenapa, ya?
Dalam situasi ini, berbagai bahan kimia digunakan. CO2 bekerja dengan baik untuk ruangan yang penuh dengan komputer dan server, tetapi bisa berakibat fatal jika orang-orang juga terjebak di tengah-tengah kebakaran yang ganas.
Para peneliti secara aktif bekerja untuk mengembangkan lebih banyak kombinasi bahan kimia yang tidak hanya akan menghambat api, tetapi juga memberikan alternatif yang lebih bersih dan lebih aman untuk lingkungan.
Baca Juga : Pandora Membuka Guci Terlarang yang Menghebohkan Manusia, Apa Isinya?
Tonton video ini, yuk!
Source | : | scienceabc.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR