Namun keajaiban kedua terjadi di depan Hsu. Tiba-tiba saja, tumbuh dahan di tepi sungai.
Wanita itu berhasil memegang dahan itu dan menarik dirinya keluar dari sungai.
Wanita itu beristirahat sejenak, lalu berlari mendekati bayinya. Sambil menangis, ia memeluk bayinya dan melanjutkan perjalanannya.
Hsü mematung dengan kagum. Ia belum pernah melihat keajaiban seperti itu sebelumnya.
Baca Juga : Terlihat Sama Namun Berbeda, Ini Bedanya Kembang Kol dan Brokoli
Malam itu, Hsu tidak bertemu dengan Liu Lang. Ia mengira, mungkin Liu Lang pulang lebih cepat.
Itu sebabnya, keesokan harinya, Hsu sudah berada di tepi sungai pada sore hari. Ia sangat berharap sahabatnya itu muncul.
Syukurlah, harapan Hsu tercapai. Liu Lang muncul dari sungai dan menghampirinya di sore hari itu.
“Apakah kau ikut Festival Musim Semi, kemarin...” sapa Hsu gembira.
Liu Lang menggeleng sambil tersenyum sangat sedih. Hsu menjadi khawatir.
“Aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu selama ini. Sayang sekali kita harus berpisah,” kata Liu Lang.
(Bersambung)
Cerita: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Aditya Galih.
Baca Juga : Ada Gua Bercahaya Tanpa Listrik di Selandia Baru, Kok Bisa?
Tonton video ini juga, ya.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR