Pahatan yang dikenal sebagai petroglif ini terletak di dataran tinggi batuan semi kapur di Gobustan dan terdiri dari berbagai ukiran yang menggambarkan prajurit, perempuan, lembu, rusa, kambing, sampai adegan memancing.
Ada sekitar 20 gua berbatu di Cagar Negara Bagian Gobustan yang tersebar di tiga bukit yang berbeda.
Selain dijadikan sebagai tempat tinggal, gua di Gobustan juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai ritual keagamaan, lo.
Berbagai peninggalan tersebut menjadikan Cagar Negara Bagian Gobustan sebagai museum outdoor atau museum luar ruangan yang unik.
Baca Juga : Ingin Berkunjung ke Jepang? Jangan Lupa Kunjungi Kota-Kota Ini, ya!
Peninggalan "Batu Bernyanyi"
Selain gua batu kapur dengan petroglif yang menggambarkan berbagai hal, ada peninggalan lain yang membuat taman nasional ini semakin menarik, nih, teman-teman.
Peninggalan tersebut adalah "batu bernyanyi" yang terdapat sebanyak empat buah batu bernyanyi yang bisa ditemukan di seluruh taman nasional.
Salah satu "batu bernyanyi" yang terkenal di Gobustan adalah batu bernama Gaval Dash yang ada di pintu masuk taman.
Batu tersebut dinamakan demikian karena saat dipukul menggunakan batu kecil, batu akan mengeluarkan suara seperti berdering yang bergema.
Source | : | Kompas.com,CNN,Atlas Obscura |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR