“Betapa indahnya rumah yang akan saya bangun di atas pohon ini! " serunya, menatap cabang yang lebar dan menyebar rata di atas kepalanya.
"Anak-anakku pasti akan aman dari binatang buas dan penyihir!”
Ia lalu mengambil kapaknya, lalu memotong setumpuk kayu yang panjang dan tajam dari ranting-ranting pohon terdekat yang rendah. Ia memaku pasak kayu itu satu demi satu ke dalam batang pohon baobab yang tebal. Pasak itu menjadi pijakannya saat naik ke atas pohon.
Baca Juga : Fakta Notre Dame, Gereja Berusia 856 Tahun Saksi Sejarah Prancis
Di puncak pohon itu, keadaannya lebih bagus dari yang diharapkan Pak Dembe. Cabang-cabangnya tebal dan menyebar bertingkat, bagus untuk membangun rumah.
Pak Dembe turun dari pohon, dan bernyanyi riang sendiri. Ia mengayunkan kapaknya lagi dan lagi, menebang pohon-pohon muda yang digunakan untuk membangun dinding dan kasau rumah. Ia membawa potongan pohon yang berbentuk papan itu satu per satu menaiki tangga pasak buatannya.
Baca Juga : Nama Desa Ini Terdiri dari 58 Huruf, Bisakah Kamu Melafalkannya?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR