Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Anak-Anak yang Tinggal di Rumah Pohon.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
-----------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Anak-Anak yang Tinggal di Rumah Pohon (Bag. 1)
Penyihir itu bernyanyi dengan suaranya yang pecah-pecah.
"Kithengee, Kithengee. Lemparkan aku ke tangga supaya aku bisa naik dengan daging untuk makan malammu.”
Anak bungsu memanggil yang lain, "Turunkan tangga untuk ayah. Dia pulang lebih awal hari dan membawa makanan kita.”
Baca Juga : Dongeng Anak: Elidore
Tapi dua anak yang lebih besar tahu itu bukan ayah mereka meskipun itu adalah lagu ayah mereka. Kithengee mengatakan,
"Itu bukan ayah. Ini adalah salah satu penyihir jahat yang sering Ayah ceritakan.”
Kemudian mereka mengambil kayu bulat dan melemparkannya ke bawah. Si penyihir lari ketakutan setelah kena kayu di kepala.
Baca Juga : 4 Tips Menabung Cepat Agar Tabungan Lekas Terkumpul, Coba, yuk!
Ketika ayah mereka pulang sore itu, anak-anak memberi tahu dia apa yang telah terjadi. Pak Dembe memuji anak sulungnya.
Ia memperingatkan mereka semua untuk lebih berhati-hati karena hal itu akan terjadi lagi.
Dan si penyihir memang menunggu sampai Pak Dembe sudah jauh. Ia kemudian berusaha mengubah suaranya agar semirip mungkin.
Baca Juga : Bisakah Hewan Menyemburkan Api Seperti Naga dalam Cerita Fiksi?
Meskipun anak-anak tidak dapat melihat penyihir itu, mereka tahu suara itu bukan suara ayah mereka.
Mereka mengambil batu besar dan melempar ke bawah sekuat tenaga. Ada suara meraung dan anak-anak tertawa ketika mereka mendengar penyihir itu cepat-cepat pergi.
Penyihir itu marah sekali. Tekadnya semakin kuat untuk menculik anak anak itu dan menjadikan mereka pelayannya. Dia pun pergi ke penyihir sakti di hutan untuk meminta mantra mengubah suara.
Baca Juga : Untuk Pertama Kali, Bagian Kota Terlarang Ini Boleh Dikunjungi Masyarakat
Penyihir sakti duduk dan berpikir untuk waktu yang lama dan akhirnya menjawab, “Pergilah ke arah timur hutan. Kau akan menemukan sebuah sarang semut coklat. Kau harus membungkuk dan menjilati semut itu.
Mereka akan menggigit lidahmu sampai bengkak besar. Lalu, pulanglah dan latihanlah berbicara seperti manusia biasa. Maka suaramu akan seperti suara ayah dari anak anak itu. Kau bisa menangkap mereka!”
Penyihir itu melakukan apa yang diperintahkan padanya itu. Lidahnya sakit dan bengkak digigit semut. Ia latihan sebulan di rumah berbicara. Setelah merasa cukup, ia datang sekali lagi ke rumah baobab itu.
Baca Juga : Faberge Egg, Telur Mewah yang Harganya Mencapai 162 Miliar
Dia menunggu sampai ayah Pak Dembe jauh dari rumah, lalu dia bernyanyi dengan suara barunya.
"Kithengee, Kithengee. Lemparkan saya tangga yang mungkin saya naiki dengan daging untuk makan malam kalian."
Baca Juga : Kram Ketika sedang Berlari? Lakukan 8 Cara untuk Menghindarinya
Kali ini, bahkan anak tertua pun yakin bahwa ayahnya sudah menunggu di bawah. Dia melemparkan tangga ke bawah dan si Penyihir mulai memanjat.
Tetapi karena dia tidak terbiasa dengan tangga yang bergerak, tubuhnya jadi terputar putar dan terlilit tali. Si sulung berteriak,
"Ayah! Mengapa tangga terayun-ayun begitu banyak dan mengapa Ayah ngos-ngosan?”
"Aku telah membunuh hewan yang sangat besar hari ini," jawab penyihir itu. “Hewan ini terlalu berat!”
Baca Juga : Meniup Lilin Ulang Tahun Membuat Bakteri Menempel pada Kue, Benarkah Begitu?
Sesaat kemudian anak-anak berteriak ketakutan ketika mereka melihat wajah penyihir di puncak tangga dan dia menginjakkan kaki di dalam rumah. Mereka berteriak,
"Ayah! Ayah! Datang dan selamatkan kami!"
Baca Juga : Dari Bumi Miring Sampai Gempa Es, Ini 5 Hal Unik yang Terjadi di Planet Kita
Namun, Pak Dembe sudah jauh sekali dan tidak mendengar suara anak anaknya. Penyihir itu menyembunyikan anak-anak itu di bawah lengannya. Ia turun tangga dan pulang ke rumahnya lalu mengurung anak anak itu.
Sore hari, sang ayah pulang dan menemukan tangga tali yang berayun tertiup angin. Dia langsung menebak apa yang telah terjadi dan dengan tergesa-gesa memanjat. Dia menggeledah rumah dan menemukan bahwa semua anak-anaknya telah menghilang.
Baca Juga : Ingin Tidur Nyenyak? Inilah Suhu Ruangan yang Disarankan untuk Kita
"Anak-anakku!!" dia menangis. "Penyihir itu pasti menangkap mereka dan membawa mereka pergi. Tapi, di mana dia menyembunyikannya? Aku harus pergi ke penyihir bijak di desa dan mencari tahu.”
Baca Juga : Coba 4 Menu Buka Puasa Manis yang Bisa Kita Buat di Rumah, yuk!
Pak Dembe membawa busur dan anak panahnya. Ia juga membawa oleh oleh untuk penyihir bijak. Lalu ia berangkat ke desa tempat anak anaknya lahir dulu. Penyihir bijak terkejut ketika melihat pak Dembe di depan rumahnya.
"Tolong bantu saya," pinta Pak Dembe, sambil memberikan kulit rusa yang halus pada si orang bijak. "Seorang penyihir telah membawa tiga anak saya. Saya tak tahu dibawa ke mana.”
(Bersambung)
Baca Juga : 4 Kesalahan Keramas yang Sering Kita Lakukan, Apa Kamu Melakukannya?
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Tshiu
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR