“Selama beberapa hari, biasanya aku akan duduk memaku paku-paku baru di sol sepatu Conchita. Dengan demikian, bunyi dari sol sepatunya akan nyaring lagi. Aku senang sekali menonton Conchita menari dengan bagus memakai sepatu buatanku,” kata Pak Dewo.
“Apa Pak Dewo masih memperbaiki sepatu Conchita sekarang ini? Dimana penari itu tinggal? Dimana Conchita biasanya menari? Aku ingin sekali menonton tarian flamenconya,” tanya Riana penasaran.
Pak Dewo tertawa geli dan itu membuat Riana bingung.
Baca Juga : BlackBerry Messenger atau BBM Ditutup pada 31 Mei 2019, Masih Gunakan?
“Kenapa pak Dewo tertawa?” tanya Riana.
“Aku kan sudah bilang, itu terjadi dulu. Bertahun-tahun yang lalu,” kata Pak Dewo.
Suatu hari, Conchita memutuskan untuk pensiun dan tidak menari lagi. Jadi dia menyimpan sepatu, syal dan kipasnya. Ia lalu membeli tanaman-tanaman bunga cantik di pot-pot indah. Ia juga membeli piring-piring dan gelas-gelas porselen. Sekarang, Conchita sang penari sudah menjadi istriku, Bu Conchita Dewo…”
Riana membelalak kaget.
“Jadiii… Bu Dewo adalah Conchita sang penari flamenco?”
Baca Juga : Berlibur ke Korea Selatan, Kunjungi 5 Jalanan Instagramable Ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR