Bobo.id – Ribuan tahun yang lalu, tulisan umumnya dibuat di atas batu dan bambu. Sekarang kita sering menulis di atas kertas.
Sejak kapankah kertas digunakan? Siapa yang pertama kali menggunakan kertas sebagai media untuk tulisan?
Baca Juga : Pameran Foto Cerita Kertas, Uniknya Membuat Kreasi dari Kertas
Kertas di Sekitar Kita
Saat ini kita dapat menemukan kertas di sekitar kita dengan mudah. Kertas yang sekarang sering kita gunakan kebanyakan berasal dari kayu.
Ada pabrik khusus yang mengolah kertas supaya dapat kita gunakan.
Kertas itu kemudian diolah lagi menjadi buku bacaan, buku catatan, dan kertas ujian yang sering kita gunakan.
Pada zaman dahulu, tidak semua orang dapat menggunakan kertas seperti kita, lo. Perlu waktu lama untuk membuat kertas.
Baca Juga : Seberapa Jauh Terbangnya Pesawat Kertas yang Memecahkan Rekor?
Berawal dari Tiongkok
Kertas pertama kali dibuat di Tiongkok pada abad pertama Masehi. Seorang petugas pengadilan bernama Tsai Lun memiliki ide membuat kertas.
Bahannya dari kulit kayu murbei, sisa-sisa rami, kain bekas, dan jaring ikan.
Prosesnya dengan merendam bagian dalam kulit kayu di air kemudian dipukul-pukul sampai seratnya lepas.
Bersama dengan kulit, direndam juga rami, kain bekas, dan jala ikan.
Setelah menjadi bubur, bahan-bahan itu ditekan sampai tipis kemudian dijemur.
Baca Juga : Meluncur Sangat Cepat ke Udara, Coba Buat Roket dari kertas, yuk!
Catatan Sejarah Dinasti Han
Berkat penemuannya Tsai Lun mendapatkan gelar kebangsawanan. Catatan penemuannya dicatat dalam sejarah resmi Dinasti Han.
Penemuan ini menjadi rahasia negara selama bertahun-tahun.
Kertas asal Tiongkok ini dijual ke wilayah lain seperti Korea dan Jepang. Baru pada abad ke-7 kertas dikenal di daerah Arab.
Dari situ, penggunaan kertas mencapai Eropa pada abad ke-12.
Penggunaan kertas di Eropa bertambah banyak sejak adanya mesin cetak yang ditemukan oleh Gutenberg.
Ada banyak buku yang bisa diperbanyak dengan adanya kertas dan mesin cetak. Dari Eropa inilah kertas menyebar ke seluruh dunia sampai ke Indonesia.
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR