Bobo.id - Cabai menjadi salah satu bumbu yang banyak digunakan dalam masakan khas Indonesia.
Inilah sebabnya kebanyakan masakan Indonesia memiliki rasa yang pedas dan mempunyai beragam jenis sambal, teman-teman.
Apakah teman-teman juga menyukai makanan yang mempunyai rasa pedas?
Nah, ketika mengonsumsi makanan pedas, biasanya kita akan berkeringat karena zat capsaicin yang ada di dalam cabai, teman-teman.
Baca Juga : Walaupun Rasanya Pedas, Kenapa Banyak Orang Suka Makan Cabai?
Berkeringat sering dikaitkan dengan kalori yang berkurang. itu karena berkeringat menunjukkan bahwa ada pembakaran kalori atau lemak yang terjadi dalam tubuh.
Saat mengonsumsi cabai yang membuat berkeringat, apakah hal ini juga berarti ada kalori yang terbakar dalam tubuh? Kita cari tahu, yuk!
Cabai Mempunyai Zat Capsaicin
Rasa pedas yang dimiliki oleh cabai dihasilkan oleh capsaicin, yaitu molekul atau senyawa yang menyebabkan rasa pedas dan panas saat dimakan.
Capsaicin sebenarnya ada di biji cabai, itulah sebabnya ketika kita makan cabai yang masih ada biji di dalamnya, rasa cabai akan semakin pedas.
Nah, adanya capsaicin pada cabai ini akan mengaktifkan reseptor pada saraf tertentu yang peka pada rasa panas.
Akibatnya, saraf tadi akan mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang dan otak bahwa ada rasa panas yang berhubungan dengan rasa sakit.
Otak kemudian mencoba mendinginkan tubuh dengan mengaktifkan jutaan kelenjar keringat di tubuh.
Baca Juga : Ternyata Keringat Baik untuk Tubuh, Apa Fungsinya? #AkuBacaAkuTahu
Sensasi Panas Menghasilkan Pembakaran Lemak
Ketika mengonsumsi cabai, ada pembakaran yang terjadi dalam tubuh yang mengakibatkan kita menjadi berkeringat.
Nah, kandungan capsaicin ini dianggap bisa mengurangi lemak tubuh, teman-teman.
Anggapan ini muncul karena mengonsumsi makanan pedas membuat kita berkeringat seperti saat sedang berolahraga.
Terbakarnya kalori ketika kita mengonsumsi cabai yang mengandung capsaicin menyebabkan ada peningkatan metabolisme dalam tubuh.
Dari peningkatan metabolisme tersebut, ada kalori yang terbakar, nih, dan jumlah kalori yang terbakar sekitar 50 hingga 70 kalori ekstra setiap hari.
Jumlah ini sama dengan kalori yang ada pada sepotong besar pizza, lo, teman-teman.
Penelitian lain membuktikan kalau sensasi panas dari capsaicin mendorong tubuh melakukan metabolisme tubuh hingga lima persen lebih tinggi.
Jumlah peningkatan ini menghasilkan pembakaran lemak tubuh hingga 16 persen.
Selain itu, capsaicin juga memiliki efek termogenik yang bisa membuat tubuh membakar kalori lebih banyak selama 20 menit setelah mengonsumsinya.
Baca Juga : Ini Sebabnya Kita Tidak Boleh Menelan Obat Tanpa Minum Air Putih
Pembakaran Kalori dari Cabai Tidak Bisa Menurunkan Berat Badan
Namun, efek pembakaran kalori ini tidak terjadi pada semua orang karena pembakaran kalori hanya terjadi pada orang yang memiliki indeks massa tubuh 25 atau lebih tinggi.
Capsaicin akan membantu membakar lemak dengan cara mengaktifkan lemak cokelat yang membantu untuk menaikkan suhu tubuh serta membakar kalori.
Selain itu, capsaicin juga membantu tubuh untuk mengontrol tingkat insulin dan mengatur selera makan kita, lo.
Meskipun bisa membakar kalori dalam tubuh, tapi cabai tidak bisa digunakan untuk menurunkan berat badan, teman-teman.
Penyebabnya karena manfaat capsaicin dalam menurunkan berat badan lebih kecil dibandingkan efek samping yang didapatkan.
Yap, mengonsumsi terlalu banyak senyawa capsaicin bisa menyebabkan beberapa risiko pada tubuh, nih, teman-teman.
Konsumsi capsaicin secara berlebihan akan menyebabkan kram perut, maag yang disertai iritasi lambung, hingga sensasi terbakar.
Baca Juga : Apa yang Terjadi di Otak Ketika Kita Bosan Sampai Mengantuk?
Selain itu, efek panas dari capsaicin akan menyebabkan kita sulit tidur, nih, teman-teman, karena suhu tubuh yang panas membuat tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa tidur.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR