Bobo.id - Agar baju yang kita gunakan terlihat rapi, halus dan tidak kusut, maka cara yang dilakukan adalah menyetrika baju.
Untuk membuat pakaian menjadi halus, maka alat yang digunakan adalah setrika, yaitu berupa alat dengan lempengan besi yang bisa dipanaskan dengan suhu yang dapat disesuaikan, sesuai dengan bahan pakaian.
Nah, dari panas yang dihasilkan lempengan besi tersebut, maka akan membuat baju menjadi rapi dan tidak kusut lagi.
Selain untuk membuat baju menjadi lebih rapi dan menghilangkan kusut, ternyata setrika juga berguna untuk membunuh parasit, jamur, maupun bakteri yang ada pada baju, lo.
Baca Juga : Sisir di Zaman Dahulu Terbuat dari Bahan Apa, ya? #AkuBacaAkuTahu
Sebelum ada setrika listrik seperti yang terdapat di rumah teman-teman, setrika sudah mengalami banyak perkembangan, nih, teman-teman.
Bentuk setrika terus berubah sejak awal ditemukan hingga saat ini ada berbagai setrika yang bisa digunakan untuk merapikan pakaian.
Cari tahu bersama-sama, yuk, bagaimana sejarah perkembangan setrika dari masa ke masa!
Setrika Milik Orang Yunani Kuno
Sekitar tahun 400 Sebelum Masehi, orang-orang Yunani Kuno memakai setrika bernama goffering iron yang digunakan untuk membuat lipatan pada jubah berbahan linen.
Goffering iron adalah setrika yang memiliki dua batang bundar seperti batang penggiling dan nantinya baju akan diletakkan di antara dua batang penggiling tersebut kemudian baju akan digilas dengan dua batang penggiling tadi.
O iya, sebelum menggunakan goffering iron ini, batang penggiling yang terbuat dari besi tadi akan dipanaskan terlebih dulu agar baju yang disetrika bisa halus.
Baca Juga : Mengapa Orang Amerika dan Eropa Lebih Suka Gunakan Garpu saat Makan?
Setrika Pemukul Pakaian Milik Orang Romawi
Pada masa Kekaisaran Romawi juga ada setrika, nih, teman-teman, tapi bedanya setrika berbentuk lempengan, tidak seperti setrika orang Yunani yang berbentuk penggiling.
Orang Romawi Kuno sebenarnya memiliki beberapa macam alat yang berfungsi seperti setrika, salah satunya adalah yang disebut sebagai pemukul pakaian.
Alat pemukul pakaian berfungsi hampir sama seperti setrika masa kini, yang menekan pakaian agar halus.
Namun, setrika pemukul pakaian ini berbentuk lebar seperti dayung atau palu logam datar yang berguna untuk memukul-mukul pakaian.
Nah, kerutan pada kain akan menghilang karena pemukulan dan penekanan yang dilakukan pada pakaian hingga menjadi halus.
Alat setrika lainnya bernama prelum yang terbuat dari kayu dan terdiri dari dua papan berat serta rata yang diletakkan di antara tuas kayu.
Pakaian atau kain nantinya diletakkan di antara dua papan tadi kemudian papan yang digerakkan dengan tuas akan menekan kain yang diletakkan di tengah-tengah dan membuat kain tidak berkerut lagi.
Setrika Logam Panas
Sejak 1.000 tahun lalu, orang Tiongkok diduga menjadi orang pertama yang menggunakan logam panas untuk menyetrika pakaian, nih, teman-teman.
Baca Juga : Dulu Saus Tidak Dibuat dengan Tomat, Melainkan Isi Perut Ikan, Pernah Tahu?
Alat yang digunakan berupa besi berbentuk seperti sendok besar yang dipanaskan dan diisi dengan batu bara panas.
Setelah sendok besi ini menjadi panas, sendok kemudian ditekan dan digerakkan di atas kain hingga kain atau pakaian menjadi halus.
Setrika Viking
Setrika milik bangsa Viking di Skandinavia yang digunakan sekitar abad ke-8 dan ke-9 dianggap sebagai setrika paling awal di dunia barat, nih, teman-teman.
Bentuk dari setrika Viking ini oval seperti telur, tapi di salah satu sisinya berbentuk datar yang digunakan untuk menyetrika.
Nah, sebelum digunakan, setrika yang terbuat dari bahan kayu, kaca, atau batu ini akan diletakkan di dekat uap untuk memanaskannya.
Flat Iron
Flat iron yang muncuk di Eropa pada tahun 1300-an mempunyai bentuk yang mirip dengan setrika masa kini, lo, teman-teman.
Bedanya, flat iron terbuat dari sepotong besi datar yang memiliki pegangan logam untuk menggerakkannya di atas kain atau pakaian.
Nah, setrika ini harus diletakkan di atas atau di dalam api untuk memanaskannya agar bisa digunakan untuk membuat pakaian halus.
Namun untuk menggunakan setrika ini, harus ada secarik kain tipis yang diletakkan di antara flat iron dan pakaian yang ingin disetrika, agar jelaga dari pemanasan setrika tidak menempel di pakaian yang disetrika.
Kemudian, flat iron akan digunakan untuk menyetrika pakaian hingga setrika menjadi dingin, inilah sebabnya kebanyakan orang memiliki lebih dari satu flat iron, agar tetap bisa menyetrika saat setrika lainnya dipanaskan.
Baca Juga : Banyak Bentuk dan Rasa, Kita Cari Tahu Sejarah Permen Jelly, yuk!
Setelah flat iron, setrika terus mengalami perkembangan hingga memunculkan setrika seperti saat ini banyak digunakan, lo
Seperti apa perkembangannya, ya?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Historia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR