Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Tukang Susu yang Pemurung.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
-----------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Rangga Berkemah
Pak Dino adalah seorang pengantar susu. Setiap pagi, ia mengendarai kereta kuda yang membawa botol-botol susu. Wajah Pak Dino selalu murung saat mengendarai kereta kudanya. Ia memang tak suka membawa kendaraannya pelan-palan.
Tuk… tak… tuk… tak… tuk… tak…
Begitulah bunyi langkah kuda Pak Dino. Kudanya melangkah pelan di sepanjang jalan-jalan desa di setiap pagi. Kuda tuanya itu pun bergerak semakin lambat setiap harinya.
Baca Juga : Dongeng Anak: Rumah Untuk Direlakan
“Mungkin.., sudah waktunya kudaku pensiun,” kata Pak Dino pada majikannya, pemilik peternakan penghasil susu.
Majikan Pak Dino mengangguk setuju dan itu membuat Pak Dino sedih.
“Apa kamu tahu,” kata majikan pak Dino. “Ada penjualan kuda di halaman kantor pemadam kebakaran. Kamu mungkin bisa tawar menawar membeli kuda pemadam kebakaran yang sudah pensiun, untuk menggantikan kuda tuamu ini.”
Baca Juga : 3 Minuman yang Bisa Menghilangkan Lelah dan Menambah Semangat
Pak Dino si penjual susu menjadi bersemangat lagi. Dengan sekantung uang, ia pergi ke tempat pemaam kebakaran.
Semua kuda tua di tempat itu tampak gaagh tapi pak Dino melihat satu yang tempak angat indah dan tangkas.
“Itu adalah kuda yang cocok untukku,” pikirnya. Ia memberikan semua uang yang diberikan kepadadanya dari bosnya dan miliknya sendiri, sampai akhirnya kudanya jadi miliknya.
Baca Juga : Di Pulau Sokotra Ini, Kita seperti Sedang Berada di Planet Lain
Tapi tiba-tiba, majikannya datang.
“Kenapa, ini bukan kuda yang cocok untuk kita,” teriaknya. “wagon susu kita tak bisa bawa susu denan kuda yang melesat, ngebut di sepanjang jalan. botol botol akan beterbangan dan pecah.”
Dan kepala pemadan kebakaran datang keluar dari sana.
“Oo, itu kudaku yang baru!” teriaknya sambil meraba raba kuda pemadam kebakaran yang baru dibeli. “Siapa yan meletakkan kudaku di pelelangan. Ini salah taro,”
Baca Juga : Cara Mengusir Kecoak, Semut, dan Nyamuk dengan Bahan Alami
Tidak ada yang jawab tapi salah satu petugas pemaan terlihat sedih dan dia tidak suka naik kuda cepat cepat ntuk ke tempat kebakaran. Ia meletakkan helmnya.
“Aku yag elakukannya. Dan aku mau berhanti saja, dan ingin jadi penjual susu saja.
Ia melemparkan topinya di udara. “Saya mengundurkan diri saja!”
Pada saat itu, tukang susu yang tampak sedih melemparkan topinya juga. “saya melamar pekerjaan yang dilepas pak pemadam kebakaran itu,” ujarnya. “Karena saya selalu ingin menjadi seorang pemadam kebakaran!"
Baca Juga : Mulai Tahun Depan, WhatsApp Tidak Akan Bisa Digunakan di Ponsel Ini
Jadi semua masalah selesai. Bos pengantar susu mendapatkan kembali uangnya, dan dia segera menyewa petugas pemadam kebakaran yang tampak sedih itu untuk menjadi pengantar susu yang gembira.
Kepala pemadam kebakaran mendapatkan kembali kuda utamanya, dan sangat senang , dia menepuk bahu mantan pemerah susu itu.
Baca Juga : Pernah Ada Setrika Arang, Ini Dia Perkembangan Setrika dari Masa ke Masa (Bag. 2)
Jika Anda benar-benar menginginkan pekerjaan pemadam kebakaran itu, 'katanya,' Anda sebaiknya pergi ke atas ke sekolah pemadam kebakaran
“Siap Pak! Siap! "Teriak mantan tukang susu.
Dan ia tersenyum senyuman paling bahagia yang pernah Anda lihat, ia berjabat tangan dengan bos baru, dan pergi sambil bersiul di tangga stasiun pemadam kebakaran.
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Novian
Baca Juga : Berguna untuk Menghaluskan Pakaian, Cari Tahu Sejarah Setrika, yuk! (Bag. 1)
Tonton video ini, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR