Bobo.id – Pernahkah teman-teman melihat atau menemukan kacang yang dijuluki kacang es krim ini? Namanya, guama atau guaba.
Buka kulit kacangnya. Lalu, rasakan es krimnya. Rasanya seperti es krim vanila, lo!
Tumbuh di Amerika Selatan dan Amerika Tengah
Kacang itu berasal dari pohon Inga edulis. Pohon Inga edulis tumbuh di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
Contohnya Peru, Bolivia, Colombia, dan lainnya. Di negara-negara itu, kacang es krim biasa disebut guama atau guaba.
Baca Juga : Wah, Ada Bintang Mirip Kacang di Rasi Bintang Centaurus! Pernah Lihat?
Rasa Vanila
Penasaran kenapa disebut kacang es krim? Jawabannya ada di dalam kulit kacangnya yang menjulur panjang, hingga mencapai 1 meter.
Ketika kulit kacangnya itu dibuka, terdapat buah berwarna putih yang berderet rapat. Buah itulah yang dijuluki kacang es krim.
Buah itu terdiri atas biji-biji berwarna hitam yang dilapisi daging buah berwarna putih. Daging buahnya sangat lembut.
Begitu diemut atau dikulum di mulut, daging buah itu rasanya manis mirip es krim vanila. Hmm… Jadi, ingin mencobanya!
Pohon Peneduh
Tidak hanya rasanya yang unik. Pohonnya juga bermanfaat. Pohon kacang es krim menjulang tinggi, antara 17 meter - 30 meter.
Baca Juga : Ternyata, Kacang Memiliki Masa Kedaluwarsa yang Berbeda-beda
Karena sangat tinggi dan juga besar serta cepat tumbuh, pohon kacang es krim dijadikan pohon peneduh.
Sejak sekitar abad ke-19, pohon kacang es krim dijadikan pohon peneduh bagi pohon cokelat dan kopi.
Kaya Nitrogen
Bagian-bagian pohon kacang es krim yang berguguran, ternyata, kaya akan nitrogen. Misalnya, daun, ranting, kulit batang, dan lainnya.
Nah, nitrogen itu berguna untuk menjaga kesuburan tanah dan melindungi tanah dari gulma atau tumbuhan pengganggu.
Baca Juga : Tupai Sering Mengubur Kacangnya dan Ingat di Mana Ia Menyimpannya, Kenapa Begitu?
Seandainya kacang es krim ada di sini, kita mungkin bisa membandingkan rasanya dengan rasa es krim vanila. Kira-kira lebih enak mana, ya?
(Penulils: Lita/Majalah Bobo)
Lihat juga video ini, yuk!
Source | : | Majalah Bobo |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR