Bobo.id - Apa teman-teman tahu aturan berpuasa di bulan Ramadan?
Di bulan Ramadan, umat muslim berpuasa dengan tidak mengonsumsi makanan maupun minuman, serta menjaga perilaku, teman-teman.
Puasa dilakukan mulai dari waktu matahari terbit setelah waktu subuh, sampai saat matahari terbenam di saat magrib tiba.
Tapi, tahukah kamu? Ada beberapa negara yang tidak mengalami matahari terbenam, lo.
Lalu, bagaimana aturan puasa penduduk Muslim di sana?
Wilayah Tanpa Matahari Terbenam
Mungkin teman-teman pernah mendengar tentang The Land of Midnight Sun. Ini merupakan julukan untuk negara Norwegia, teman-teman.
Negara Norwegia mendapat julukan tersebut karena ada periode tertentu dalam musim panas di mana matahari tidak terbenam selama beberapa waktu.
Sehingga meskipun waktu sudah menunjukkan malam hari, suasananya masih seperti siang hari. Bahkan jika sudah tengah malam.
Karena itulah fenomena tersebut diberi nama midnight sun.
Baca Juga: Berang-berang Laut Punya Bulu Paling Lebat Sedunia, Ini Fakta Lainnya
Saat midnight sun terjadi, ada wilayah yang mengalami siang hari selama 24 jam, ada juga yang mengalami waktu malam selama beberapa jam saja.
Meski julukan The Land of Midnight Sun diberikan pada Norwegia, fenomena ini terjadi di tempat lainnya, lo.
Yaitu wilayah yang termasuk dalam lingkaran Arktik atau kutub utara.
Misalnya seperti Alaska, Greenland, Islandia, Swedia, Rusia, Finlandia dan Kanada.
Di negara-negara yang Bobo sebutkan tersebut, tahun ini durasi puasanya rata-rata berkisar antara 19 - 24 jam. Karena bulan Ramadan bertepatan dengan musim panas.
Kalau begitu, apakah umat Muslim di negara-negara tersebut tidak berpuasa? Atau justru harus menahan lapar dan haus selama berminggu-minggu?
Aturan Berpuasa di Negara Lingkaran Kutub Utara
Umat Muslim di negara-negara yang mataharinya tidak terbenam memiliki aturan tertentu untuk berpuasa, teman-teman.
Aturan ini merupakan keputusan yang diperoleh dari musyawarah para ulama atau ahli hukum Islam yang ada di negara tersebut. Keputusan ini disebut fatwa.
Contohnya, di umat muslim di Norwegia utara bisa mengikuti aturan dari Islamic Center of Northern Norway (ICNN).
Baca Juga: Rahasia di Balik Nama Greenland dan Iceland yang Berkebalikan
Pihak ICNN megeluarkan fatwa yang memberikan pilihan bagi umat Muslim untuk mengikuti waktu puasa seperti di Mekah, kalau waktu puasa di wilayah tempat tinggalnya melebihi 20 jam.
Di Amerika Serikat, Assembly of Muslim Jurist of America (AMJA) juga membuat keputusan yang sama. Yaitu bagi umat Muslim yang tinggal di wilayah utara Alaska untuk berpuasa sesuai dengan bagian negara di mana siang dan malam bisa dibedakan dengan jelas.
Council of Senior Scholars di Arab Saudi membuat keputusan bagi wilayah di mana matahari tidak terbenam saat musim panas dan matahari tidak terbit saat musim dingin. Yaitu penduduknya boleh berpuasa dengan mengikuti waktu puasa negara terdekat yang waktu siang dan malamnya bisa dibedakan dengan jelas.
Oiya, lalu kalau puasanya astronaut di ruang angkasa bagaimana, Bo? Ia kan mungkin ada di bagian yang tidak melihat matahari sama sekali?
Simak cara astronaut berpuasa di Stasiun Antariksa Internasional di artikel berikut ini, ya!
Baca Juga: Bagaimana Astronaut Berpuasa dan Beribadah di Ruang Angkasa?
Source | : | Bobo.ID,Mental Floss |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR