Bobo.id – Tahukah kamu? Meskipun kita tidak mendapatkan nutrisi seperti hari biasa saat sedang berpuasa, puasa punya banyak manfaat lo.
Manfaat puasa justru berhubungan dengan kesehatan, teman-teman. Yaitu organ tubuh yang mengolah makanan akan beristirahat.
Kemudian puasa juga bermanfaat untuk membuang racun dan menjaga asam lambung agar tidak naik.
Tapi rupanya puasa juga punya manfaat untuk menghindari jet lag, lo.
Jet lag adalah rasa tidak nyaman pada tubuh yang muncul akibat terbang jauh melewati beberapa zona waktu dalam waktu yang singkat.
Saat jet lag, tubuh mengalami kebingungan menyesuaikan dengan waktu yang berbeda di tempat tujuan, teman-teman. Misalnya ketika seorang pewisata terbang dari Indonesia menuju negara lain yang punya zona waktu berbeda.
Bagaimana puasa bisa membuat kita terhindar dari jet lag, ya?
Baca Juga: Apa Itu Jetlag?
Manfaat Puasa untuk Menghindari Jet Lag
Menurut tim peneliti dari Harvard and Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, metode puasa ternyata cukup ampuh untuk mengatasi jet lag secara alami.
Ketua Tim Peneliti, Dr. Clifford Saper menyebut puasa akan membantu jam biologis tubuh untuk mengatur ulang kembali sesuai dengan kondisi dan zona waktu di mana seorang pewisata berada.
Menurut beliau, cara ini lebih ampuh daripada secara perlahan menyetel jam tidur sebelum berpergian.
Dr. Clifford mengatakan kalau jam biologis di tubuh kita hanya bisa bergeser sedikit setiap harinya. Sehingga butuh waktu sekitar seminggu untuk seseorang bisa menyesuaikan diri dengan zona waktu yang baru.
Dengan berpuasa, rasa lapar yang dirasakan oleh pewisata bisa memicu reaksi internal yang akan membuat tubuh menyesuaikan jam biologis baru. Dr. Clifford juga menjelaskan cara berpuasa yang baik untuk menghindari jet lag, teman-teman.
Cara Berpuasa untuk Menghindari Jet Lag Saat Perjalanan Jauh
Pertama-tama, pewisata harus sudah berhenti makan sesampainya di bandara, sekitar 2 jam sebelum pesawat terbang atau tinggal landas.
Baca Juga: Melakukan Perjalanan Jauh? Ini Tips agar Tidak Bosan Selama di Pesawat
Pewisata juga tidak boleh makan selama di penerbangan. Meski tidak makan, tapi pewisata harus banyak minum air putih.
Setelah mendarat, pewisata harus makan secepat mungkin sesuai dengan waktu makan di daerah yang pewisata kunjungi. Misalnya kalau sampai di pagi hari, maka pagi itu juga pewisata harus segera sarapan.
Setelah berpuasa selama perjalanan, usahakan mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan karbohidrat tinggi. Kandungan karbohidrat dan protein tinggi tersebut akan membantu tubuh pewisata tetap terbangun sesuai dengan waktu yang tepat.
Tapi tidak semua pewisata cocok dengan metode puasa untuk mengatasi jet lag ini, teman-teman.
Pewisata dengan penyakit seperti diabetes atau yang sedang dalam masa pengobatan tidak disarankan untuk berpuasa seperti itu.
Cari tahu serba-serbi puasa lainnya pada artikel terkait di bawah, yuk!
Baca Juga: Buka Puasa yang Salah: Langsung Makan Berat dan Berlebihan, Apa Dampaknya?
Penulis: Soesanti Harini Hartono
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR