Sedangkan gula pertama kali disebutkan di dalam teks kuno Budhagosa di India sekitar 2.500 tahun yang lalu, tepatnya pada 500 SM.
Saat itu, masyarakat sudah memanfaatkan tanaman tebu dan mengolahnya menjadi gula.
Bahkan seorang raja dari Persia bernama Raja Darius mengatakan bahwa tanaman tebu merupakan batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa lebah.
Baca Juga: Mengapa Bahasa Hawaii Jadi Salah Satu Bahasa Unik di Dunia? #AkuBacaAkuTahu
Hal ini untuk menunjukkan bahwa tanaman tebu memang memiliki rasa alami yang sangat manis.
Sekitar tahun 283 SM, informasi tentang tebu dan gula menyebar dari India ke Tiongkok bersamaan dengan masuknya ajaran agama Buddha.
Lalu, pada abad ke-11, gula sudah menyebar di wilayah Mediterania hingga Eropa.
Baca Juga: Mengapa Merkurius dan Venus Tidak Punya Bulan atau Satelit Alami?
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR