Bobo.id - Penduduk asli Australia, yaitu suku Aborigin punya senjata khas yang terkenal, teman-teman, yaitu bumerang atau boomerang.
Mungkin teman-teman sudah tidak asing dengan istilang bumerang, karena media sosial Instagram punya fitur yang bernama Boomerang.
Fitur ini membuat kita bisa merekam video dengan gerakan yang bolak-balik atau berulang-ulang.
Ternyata konsep fitur ini diambil dari senjata bumerang yang dimiliki oleh suku Aborigin yang setelah dilemparkan bisa kembali lagi ke orang yang melemparkan.
Cari tahu rahasia kenapa bumerang bisa kembali ke pelemparnya setelah dilemparkan, yuk!
Baca Juga: Sering Ditakuti, Apakah Virus Zombie Benar Ada, ya? #AkuBacaAkuTahu
Bumerang Berbentuk Seperti Sayap Pesawat Terbang
Bumerang memiliki dua sayap dan berbentuk seperti huruf V dengan lengkungan yang lebih besar dan ujung yang tidak tajam.
Rahasia bumerang yang bisa kembali ke orang yang melemparnya setelah dilemparkan cukup jauh ternyata terletak pada bentuk bumerang, nih, teman-teman.
Setiap sayap bumerang berbentuk seperti sayap pesawat atau airfoil, yang melengkung di salah satu ujungnya, tapi berbentuk datar di ujung lainnya.
Selain bentuk yang berbeda di setiap ujungnya, ketebalan dari setiap ujung ini juga berbeda, teman-teman, yaitu ujung yang melengkung lebih tebal, sedangkan ujung yang datar lebih tipis.
Nah, bumerang yang berbentuk seperti sayap pesawat terbang ini akan memberikan gaya angkat untuk bumerang sehingga bumerang bisa tetap berada di udara dan tidak jatuh.
Baca Juga: Wah, Sirkus dari Jerman Mengganti Hewan dalam Pertunjukannya Menggunakan Hologram!
Setelah Dilemparkan, Bumerang Bisa Kembali ke Tempat Semula
Rahasia bumerang yang bisa kembali dan berputar kembali ke pelemparnya ternyata terletak pada desain sayapnya yang tepat sehingga bisa memberikan gaya angkat pada bumerang.
Gaya angkat ini berasal dari udara yang melalui bumerang saat dilempar dan membuat bumerang terbang dan tidak jatuh.
Nah, saat bumerang dilemparkan, sayap bagian atas akan bergerak lebih cepat di udara dibandingkan dengan sayap bagian bawahnya.
Karena dua sayap ini bergerak secara berlawanan, yaitu sayap atas bergerak ke arah bumerang dilemparkan, sedangkan sayap bawah bergerak ke arah yang berlawanan, maka sayap atas akan lebih banyak menghasilkan gaya angkat dibandingkan sayap bawah.
Perbedaan gaya angkat di sayap bagian atas dan sayap bagian bawah ini kemudian menciptakan gaya yang tidak seimbang dan secara bertahap mengubah arah bumerang.
Akibatnya, bumerang akan menghasilkan perputaran yang tetap dan membuat bumerang tetap berputar dalam bentuk melengkung.
Bumerang yang melayang di udara akan berputar secara bertahap di udara dalam bentuk lingkaran, teman-teman.
Nah, perputaran dalam bentuk lingkaran inilah yang menyebabkan bumerang akan kembali ke pelempar meskipun sudah dilemparkan cukup jauh.
Baca Juga: 5 Tempat Terbaik untuk Berenang Bersama Ikan Hiu, Berani Coba?
Diperlukan Teknik saat Melempar Agar Bumerang Kembali ke Pelempar
Saat seseorang melempar bumerang, hal itu kelihatannya mudah, teman-teman, yaitu cukup melemparkannya seperti saat kita melemparkan sesuatu.
Namun ternyata agar bumerang bisa kembali ke pelemparnya, dibutuhkan teknik khusus, lo, teman-teman.
Saat teman-teman akan melemparkan bumerang, pegang bumerang secara vertikal atau secara tegak lurus dari bawah ke atas atau sebaliknya.
O iya, tangan kita juga harus berada dalam posisi miring pada sudut sepuluh sampai 20 derajat dengan arah membentuk huruf V yang menunjuk ke arah kita.
Bumerang yang ada saat ini sudah tidak lagi digunakan untuk berburu, teman-teman, tapi dijadikan sebagai salah satu olahraga, keterampilan, dan perlombaan, lo.
Teman-teman, lihat video ini juga, yuk!
Source | : | scienceabc.com,popsci.com,Wonderopolis |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR