Misalnya, dalam permainan eggrang dan bakiak. Kita hanya memerlukan beberapa potongan kayu, bambu, paku, untuk membuatnya.
Nah, ketika bahan baku sudah didapatkan, kita tinggal merakitnya dengan penuh kreativitas.
Ciri kedua adalah bersifat komunal. Artinya, permainan tradisional bisa dimainkan lebih dari satu orang atau berkelompok.
Baca Juga: Dari Mainan Sampai Elektonik, Mengapa Ada Banyak Barang Dibuat di Tiongkok, ya?
Contohnya, permainan lompat karet tentu tidak bisa dimainkan satu orang, minimal diperlukan empat orang agar permainan menjadi menarik.
Begitu pun saat bermain congklak, diperlukan dua orang untuk memainkannya.
Nah, karena terdiri atas beberapa pemain, maka akan terjadi interaksi di antara pemain. Pemain menjadi saling akrab dan bertanding dengan sportif.
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR