Bobo.id - Teman-teman biasanya ingat mimpi saat sedang tidur di malam hari tidak, nih?
Kadang-kadang kita bermimpi dan kadang juga tidak. Kadang-kadang kita ingat mimpi kita dan kadang kita tidak ingat.
Oiya, apa teman-teman ingat? Saat suhu di kamar atau tempat kita tidur terlalu panas atau terlalu dingin, kita tidak bermimpi, lo.
Ilmuwan baru saja mengungkapkan alasannya, teman-teman. Kira-kira kenapa, ya?
Kita Tidak Bermimpi Saat Suhu Terlalu Panas atau Terlalu Dingin
Peneliti baru saja melakukan pada seekor tikus dengan rekayasa genetika, teman-teman.
Penelitian ini mengungkapkan tentang alasan mengapa kita tidak bemimpi atau mimpi berhenti saat suhu di lingkungan tempat kita tidur terlalu panas atau terlalu dingin.
Ahli saraf dari Universitas Bern di Swiss meneliti gen penerima stimulus pada seekor tikus dan melihat bagaimana suhu memengaruhi fase saat tidur.
Rupanya, alasan mengapa kita cenderung tidak bermimpi saat suhu sekitar terlalu panas atau terlalu dingin adalah aktivitas otak kita. Dalam suhu itu, otak kita sibuk menjaga suhu tubuh agar tetap normal, teman-teman.
Jadi, otak lebih memilih untuk menjaga suhu tubuh dibandingkan mengendalikan mimpi.
Baca Juga: Kebiasaan Tidur Memeluk Guling Rupanya Bermanfaat, lo! Cari Tahu, yuk!
Suhu Ruangan dan Fase Tidur
Saat kita tidur dengan nyaman, otak kita mudah berpindah dari fase tenang saat istirahat ke fase Rapid Eye Movement (REM) di mana kita pulas namun mata kita bergerak cepat.
Saat fase tidur ini, napas kita bisa meningkat, mata kita bergerak dan anggota tubuh kita berkedut karena berusaha untuk melawan keinginan bergerak.
Fase ini juga merupakan saatdi mana kita bermimpi, teman-teman.
Menurut hipotesis tentang mimpi, mimpi adalah cara otak memproses hal-hal yang terjadi dalam sehari. Bahkan, adik bayi menghabiskan sekitar separuh waktu tidurnya dalam fase ini, lo, karena mereka mempelajari banyak hal setiap harinya.
Namun berbeda saat suhu di ruangan kita tidur terlalu panas atau terlalu dngin.
Manusia yang berdarah panas mengalami penekanan suhu tubuh saat sedang bermimpi. Saat memasuki fase REM, pengelolaan suhu tubuh juga jadi tidak begitu efektif.
Hilangnya kendali pengaturan suhu tubuh saat fase tidur REM itu membuat ilmuwan penasaran. Karena tubuh kita bisa mengendalikan suhu tubuh saat bangun dan fase tidur selain REM.
Penelitian Fase Tidur pada Tikus
Menurut peneliti, saat suhu terlalu panas atau dingin kemungkinan otak kita tidak bisa melakukan dua hal sekaligus; menjaga suhu tubuh atau memproses kejadian selama satu hari.
Baca Juga: Apa Kamu Berselimut Saat Tidur? Ini Alasan Kita Suka Pakai Selimut
Nah, peneliti pun melakukan penelitian pada tikus laboratorium di sebuah ruangan yang suhunya bisa dikendalikan.
Peneliti berfokus pada hipotalamus, bagian otak yang berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan menghasilkan fase non-REM saat tidur. Peneliti juga mengaktifkan saraf hormon yang berkonsentrasi pada melanin (MCH) yang terlibat saat kita bermimpi.
Peneliti menemukan pada tikus yang normal, durasi fase tidur REM meningkat saat suhu ruangan itu dibuat nyaman untuk tidur.
Sedangkan, tikus yang saraf MCH nya tidak berfungsi tidak mengalami perubahan durasi fase REM meskipun suhu memanas, seperti hipotalamusnya tidak menyadari suhu di luar tubuh.
Menurut peneliti, penelitian itu menunjukkan kalau durasi REM terjadi ketika tubuh tidak perlu berusaha mengendalikan suhu tubuh.
Jadi, kalau teman-teman tidak bermimpi saat tidur, mungkin saja karena otak sibuk mengatur suhu tubuh supaya teman-teman tidak kepanasan atau kedinginan.
Baca Juga: Sebagian Orang Mengingat Mimpinya, Sebagian Lagi Lupa, Kenapa, Ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR