Bobo.id - Teman-teman, seekor rubah arktika baru saja mencetak rekor perjalanan spesies rubah arktika, lo!
Seekor rubah arktika yang usianya belum sampai satu tahun ini berjalan lebih dari 3.500 kilometer dari Norwegia ke Kanada.
Hebatnya, ia menempuh jarak ribuan kiometer ini dalam waktu 76 hari saja, lo!
Yuk, kita cari tahu kisahnya!
Perjalanan yang Memecahkan Rekor
Rubah arktika ini memulai perjalanannya dari Spitsbergen, salah satu pulau di kepulauan Svalbard, Norwegia.
Ilmuwan mendeteksi perjalanan rubah itu sejak 26 Maret 2018. Rubah ini mencapai jarak 1.512 kilometer pada hari ke-21 dan sampai di Greenland pada 16 April 2018.
Ia pun sampai di Pulau Ellemere, Nunavut, Kanada, 1 Juli 2018.
Menurut peneliti, perjalanan ini adalah perjalanan terlama rubah arktika yang pernah dicatat.
Baca Juga: Terlihat Mirip Hewan Peliharaan, Hewan-Hewan Ini Sebenarnya Hewan Liar, lo!
Mengagetkan Peneliti
Awalnya, peneliti tidak mempercayai data pemantauan dari alat pelacak yang dipasang pada si rubah, lo.
Peneliti mengira ada kemungkinan rubah arktik itu mati di perjalanana atau diangkut kapal sehingga data satelit keliru.
Namun, di area tempat data itu dikirimkan tidak ada kapal, teman-teman.
Yap, ini karena area yang dilewati oleh rubah arktik ini adalah lapisan lautan es yang membeku.
Rubah betina ini seperti memiliki ketahanan yang luar biasa, apalagi ia ada di lingkungan kutub.
Rata-rata, rubah arktika ini berjalan sejauh 46,3 kilometer setiap harinya. Bahkan, dalam satu hari ia pernah menempuh jarak 155 kilometer melintasi lapisan es di Greenland.
Menurut peneliti, ini menjadi laju pergerakan tercepat dalam spesies rubah arktika, teman-teman!
Ada masa di mana rubah ini hanya berjalan sejauh 10 kilometer per hari. Kemungkinan saat melewati sebuah daratan yang menyulitkannya, cuaca, atau kesempatan berburu.
Baca Juga: Tinggal di Area Nuklir, Apa Serigala Chernobyl Membawa Dampak Radiasi?
Beradaptasi dan Dipengaruhi Lingkungan
Sebelum sampai ke tujuan, rubah arktik ini makan burung laut atau hewan laut dan saat sudah sampai di Kanada ia makan binatang pengerat kutub.
Kemampuan berubah menu makanan ini membuat rubah arktik mudah beradaptasi dengan lingkungnnya.
Tapi, untuk melakukan perjalanan luar biasa ini, rubah arktika harus melewati lapisan laut es yang beku.
Jika perubahan iklim mengubah alam sekitar seperti es yang lebih cepat meleleh, ini juga bisa memengaruhi kehidupan spesies yang bergentung pada lapisan es itu.
Nah, saat ini peneliti Norwegia berfokus meneliti lelehnya lapisan es di Arktika sehingga belum melanjutkan deteksi pada rubah arktik tahun ini.
Sementara satelit pelacak yang dipasang pada seekor rubah betina 2018 lalu sudah tidak aktif pada bulan Februari lalu.
Baca Juga: Rubah Fennec Punya Telinga yang Sangat Besar, Untuk Apa, ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Global News |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR