Bobo.id - Apakah teman-teman pernah makan permen karet? kalau pernah, hal apa yang paling menyenangkan dari memakan permen karet?
Pati rasa manisnya dan teksturnya yang bisa kita tiup menjadi balon. Sayangnya, rasa manis permen akan berkurang seiring kita mengunyahnya.
Baca Juga: Terlihat Sederhana, Mengunyah Permen Karet Bermanfaat untuk Tubuh (Bag. 1)
Hal ini berbeda dengan permen biasa yang akan terus manis sampai ia meleleh dan menghilang dari mulut kita.
Permen karet juga mempunyai tekstur yang berbeda dari permen lainnya. Permen karet tidak akan hilang seberapa lama pun kita menghisap atau mengunyahnya.
Baca Juga: Jadi Burung Tercepat di Dunia, Kenalan dengan Alap-Alap Kawah, yuk!
Namun, kenapa rasa manis permen karet menghilang saat kita terus-terusan menghisap dan mengunyahnya, ya?
Sebelum mencari tahu penyebabnya, kita cari tahu dulu tentang bahan-bahan pembuatan permen karet, yuk!
Baca Juga: 5 Mitos tentang Hidrasi Tubuh yang Sering Dipercaya, Pernah Dengar?
Bahan Pembuatan Permen Karet
Mengunyah permen karet tidak seperti mengunyah makanan biasa. Misalnya, jika kita mengunyah nasi, kita tidak akan terus mengunyahnya.
Kita akan mengunyahnya dan kemudian menelannya. Tetapi tidak jika kita mengunyah permen karet.
Baca Juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, Bagaimana Cara Pakai Ransel yang Benar? #AkuBacaAkuTahu
Saat mengunyah permen karet, permen karet itu tidak pecah menjadi beberapa bagian yang bisa kita telan. Permen karet memang tidak dibuat untuk ditelan.
Kenapa permen karet seperti ini? Jawabannya ada pada bahan pembuatannya. Bahan dasar permen karet adalah gum base (getah karet), pelembut, pemanis, dan perasa.
Getah karet adalah bahan utama dalam permen karet. Itu adalah bahan yang membuat permen karet menjadi kenyal. Dulu sekali permen karet dibuat dari berbagai getah pohon, lo.
Baca Juga: Hanya Ada di 2 Tempat di Dunia, Api Biru yang Ada di Kawah Ijen Itu Apa, ya?
Salah satu yang paling populer adalah getah yang disebut chicle dari pohon sawo. Saat ini, getah karey biasanya terbuat dari karet sintetis atau campuran bahan buatan dan alami.
Untuk mencegah permen karet menjadi terlalu keras atau kering, permen karet ditambahkan pelembut.
Sebagian besar pelembut terbuat dari zat yang dikembangkan dari gliserin atau minyak sayur.
Baca Juga: Tanduk Bisa Muncul di Pangkal Leher karena Sering Bermain Ponsel, Benarkah?
Mengunyah permen karet mungkin tidak akan terlalu menyenangkan jika rasanya seperti karet. Untuk menjadikannya lebih menarik, permen karet menambahkan pemanis dan perasa sebagai bahan terakhir.
Pemanis bisa alami, seperti gula atau sirup jagung, atau buatan. Pemanis buatan yang paling umum adalah xylitol, sorbitol, mannitol, dan aspartam.
Rasa permen karet yang paling umum adalah peppermint dan buah.
Baca Juga: Ada Serangga yang Hanya Tinggal di Aliran Lava, lo! Serangga Apa, ya?
Mengapa Rasa Manis Permen Karet Menghilang?
Jadi, mengapa rasa manisnya tidak bertahan lama? Saat kita mengunyah permen karet, air liur di mulut mulai mencerna pemanis dan perasa dalam permen karet.
Berbeda dengan dasar permen karet, bahan-bahan lainnya dapat diuraikan dan dicerna, teman-teman.
Baca Juga: Wah, Sayap Burung Kolibri di Foto Ini Terlihat Seperti Pelangi! Apa Rahasianya?
Saat kita menelan sambil mengunyah, pemanis dan perasa yang dicerna bergerak melalui sistem pencernaan ke perut kita.
Akhirnya, kita mencerna semua pemanis dan perasa, dan yang tersisa hanyalah getah karet dan pelembutnya. Saat itulah kita merasakan permen karet telah kehilangan rasanya.
Baca Juga: Berbeda dengan Bagian Tubuh Lainnya, Telapak Tangan dan Kaki Tidak Bisa Menghitam, lo!
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Wonderopolis |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR