Bobo.id - Pernahkah teman-teman mendengar tentang Perang Dingin?
Meski hanya terjadi antara dua negara, dampak Perang Dingin juga memengaruhi bangsa lainnya, lo.
Dampak Perang Dingin juga melibatkan beberapa negara ikut dalam usaha perdamaian dunia, teman-teman.
Seperti apa Perang Dingin dan dampak Perang Dingin itu, ya?
Perang Dingin Selama Lebih dari 50 Tahun
Perang Dingin adalah hubungan yang menegangkan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada 1947 - 1991, teman-teman.
Perang ini juga dikenal sebagai ketegangan antara blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Wilayah yang termasuk dalam Uni Soviet ini sekarang menjadi bagian dari Rusia.
Perang Dingin ini terjadi setelah Perang Dunia II berakhir, dan diakhiri saat negara Uni Soviet mulai jatuh.
Setelah Perang Dunia II, negara Amerika Serikat dan Uni Soviet sama-sama merupakan negara adidaya atau berkuasa, teman-teman.
Dua negara ini sama-sama saling menghalangi satu sama lain untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih banyak lagi.
Baca Juga: Ada Kepulauan Seribu di Perbatasan Amerika Serikat dan Kanada
Meski kelihatannya hanya dua negara yang terlibat, Perang Dingin juga melibatkan negara sekutu Amerika Serikat dan negara sekutu Uni Soviet pada saat itu.
Negara yang mendukung blok barat saat itu adalah negara Eropa Barat, negara-negara Amerika, Turki, Israel, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Pakistan, Iran (sampai tahun 1979), Malaysia, Filipina, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Semantara negara yang mendukung blok timur saat itu adalah negara Eropa Timur, Uni Soviet, Angola, Ethiopia, Kuba, Mongolia, Korea Utara, Tiongkok, dan Vietnam.
Dampak Perang Dingin
Tahukah kamu? Banyak sekali perang di dunia yang terjadi sebagai Dampak Perang Dingin, lo!
Banyak negara-negara yang berperang namun mendapatkan dukungan dari salah satu pihak negara adidaya ini teman-teman.
Perang yang terjadi di negara-negara lainnya ini disebut juga dengan proxy wars.
Beberapa contoh proxy wars yang terjadi adalah Perang Korea antara Korea Selatan dan Korea Utara, Perang Vietnam antara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara, Perang Yom Kippur antara Syiria dan Mesir melawan Israel, dan Perang Soviet-Afganistan.
Berawal dari Perang Dingin yang disebabkan karena perbedaan pemikiran, timbul perang senjata yang mengakibatkan banyak tentara dan warga sipil meninggal dunia, teman-teman.
Ditambah lagi, banyak orang harus mengungsi ke negara lainnya.
Baca Juga: Kisah Prajurit Amerika yang Selamat Karena Permen Cokelat Saat Perang
Bentuk Perang Dingin
Perang senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet memang tidak terjadi, teman-teman. Namun Perang Dingin juga ditunjukkan dengan bentuk lainnya.
Selama Perang Dingin, baik Amerika Serikat dan Uni Soviet sama-sama saling mendahului dalam hal kekuasaan dan teknologi.
Misalnya, dalam hal militer, Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba memiliki senjata terbaik.
Kemudian dalam hal teknologi ruang angkasa, dua negara itu berlomba-lomba mendahului dalam hal misi ruang angkasa.
Misalnya Rusia memiliki misi mengirimkan manusia pertama ke ruang angkasa, yaitu Yuri Gagarin, dan Amerika Serikat punya misi mengirimkan manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan, yaitu Neil Amstrong.
Di tahun 1981, hubungan kedua negara mulai sedikit membaik, teman-teman. Negara-negara sekutu yang membantu kedua pihak juga mulai saling membina hubungan yang lebih baik.
Kemudian, pada 1987 pemimpin dua negara saat itu, Mikhail Gorbachev dan Ronald Reagan juga melakukan perjanjian tentang aturan senjata nuklir yang dimiliki masing-masing negara.
Baca Juga: Meski Pernah Terkena Ledakan Nuklir, Ada Satwa yang Berkembang Biak di Chernobyl
Sebagai dampak Perang Dingin, masih ada sebagian orang di negara Uni Soviet yang tidak menyetujui Mikhail Gorbachev yang ingin negaranya berbaikan dengan Amerika Serikat.
Sehingga banyak orang dalam pemerintahan Uni Soviet yang bertengkar dan rakyatnya jadi terpecah belah. Sehingga Uni Soviet pun akhirnya jatuh dan terpecah, teman-teman.
Wah, rupanya dampak Perang Dingin yang diawali dari perbedaan dua negara jadi begitu besar, ya! Sebagai anak-anak, kita jaga perdamaian dunia dengan saling menghormati perbedaan, yuk!
Baca Juga: Sebelum Ada Radio, Bagaimana Prajurit Berkomunikasi Jarak Jauh?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Kiddle,Ducksters,Britannica Kids |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR