Bobo.id - Apakah teman-teman atau orang di sekitarmu pernah keracunan makanan?
Keracunan makanan biasanya ditandai dengan mual dan muntah, diare, sakit perut, sakit kepala, dan dehidrasi.
Selain itu, keracunan makanan juga bisa menimbulkan gelaja lainnya, seperti demam, lemas, sakit otot, dan sesak napas.
Gejala-gejala ini biasanya berlangusng selama 1-3 hari.
Agar kita tidak keracunan makanan, perhatikan makanan-makanan yang rentan terkontaminasi bakteri, yuk!
Inilah di antaranya:
Baca Juga: Geamana, Desa Cantik yang Tenggelam di Danau Besar dan Beracun
1. Susu dan Produk Susu Mentah
Susu merupakan minuman yang menyehatkan. Kandungan nutrisinya dapat mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan tulang.
Sayangnya, susu yang mentah masih mengandung beberapa bakteri, seperti Listeria campylobacter, E. coli, dan salmonella.
Bakteri dari susu mentah ini menyebabkan proses kedaluwarsa jadi sangat cepat. Apalagi jika dibiarkan di udara terbuka.
Bukan hanya susu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, produk susu seperti keju mentah, es krim, dan yogurt dari susu mentah juga bisa menyebabkan keracunan.
Meski masuk dalam daftar makanan dan minuman penyebab keracunan, teman-teman tidak perlu khawatir.
Kita tetap dapat menikmati susu dan olahannya, asal memilih dengan tepat dan menyimpannya dengan benar.
Pilih susu yang sudah dipasteurisasi (melewati proses pemanasan untuk membunuh bakteri). Tutup rapat setelah kemasan susu dibuka dan simpan di dalam kulkas.
Pastikan produk susu yang kita pilih juga telah melalui proses pengolahan dengan baik.
2. Sayur dan Buah
Jangan kaget, sayur dan buah juga masuk dalam daftar makanan yang sering jadi penyebab keracunan. Namun, bukan berarti kita harus menghindari konsumsi makanan yang bernutrisi ini.
Sayur dan buah yang menyebabkan keracunan, biasanya terkontaminasi dengan bakteri, seperti salmonella, Listeria campylobacter, dan E. coli.
Kontaminasi bisa berasal dari tanah, proses penyimpanan, penjualan di pasar, sampai di dapur.
Selain bakteri, sayur dan buah bisa juga meracuni tubuh karena masih mengandung residu pestisida (bahan kimia pembunuh hama).
Baca Juga: Hebat! Jamur Ini Bisa Hasilkan Racun yang Bisa Basmi Nyamuk Malaria!
Untuk mencegah keracunan makanan dari buah dan sayur, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:
3. Telur
Telur menjadi sumber protein yang paling ekonomis ketimbang daging ayam atau sapi.
Sayangnya, telur bisa terpapar bakteri salmonella sehingga masuk dalam daftar makanan penyebab keracunan.
Telur dapat terpapar bakteri, baik itu dari hewan petelurnya maupun lingkungannya.
Untuk itu, belilah telur di tempat yang tepercaya dengan kondisi yang baik.
Pastikan kulit telur tidak rusak, bernoda, dan bersih. Pastikan kita menyimpannya di kulkas dan masaklah sampai matang bila hendak memakannya.
4. Daging Mentah
Makan daging sapi, ayam, atau unggas lainnya dalam keadaan mentah bisa membuat kita keracunan.
Meski tinggi protein, daging tersebut juga bisa mengandung bakteri salmonella, E. coli, dan yersinia yang menjadi makanan penyebab keracunan.
Salah satu kunci untuk mencegah keracunan akibat makanan ini, beri tahu orang tua untuk memasak dagingnya hingga matang.
Simpan daging di tempat yang bersih dengan udara dingin, seperti kulkas untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Membantu untuk Mengatasi Keracunan Makanan
Saat membeli, pastikan daging masih segar, yaitu tidak berair, warnanya merah bukan cokelat, baunya tidak busuk, dan teksturnya kenyal.
5. Tepung Mentah
Selain daging, makan tepung mentah juga bisa menyebabkan keracunan. Tepung bisa terpapar bakteri salmonella di ladang pertanian, bahkan sebelum biji dipanen.
Meski jarang, tepung mentah yang terkontaminasi bisa menjadi makanan penyebab keracunan.
Untuk mencegah keracunan tepung mentah, hindari mencicipi makanan mengandung tepung yang belum dimasak. Pastikan kita menyimpan tepung di tempat yang bersih.
6. Seafood Mentah
Udang, kepiting, kerang, tiram, dan kerang mentah lainnya juga dapat terkontaminasi dengan bakteri. Sayangnya, kerang yang terkontaminasi tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Itulah sebabnya, kondisi makan laut yang dibeli haruslah segar. Setidaknya, ini menghindari berkembangnya bakteri pembusukan.
Baca Juga: Bukan Ular, Ternyata Ubur-Ubur Kotak Menjadi Hewan Paling Beracun
Selain itu, sebaiknya makanan laut dicuci hingga bersih dan dikonsumsi dalam kondisi matang. Suhu panas dapat membunuh bakteri sehingga makanan jadi lebih aman dikonsumsi.
(Penulis: National Geographic Indonesia)
Lihat juga video ini, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR