Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Gara-Gara Hujan.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
---------------------------------------------
Baca Juga: Cerpen Anak: Burung Merpati Putih (Bag. 1)
“Tia, Judi, cepat mandi! Nanti tolong Mama antarkan jahitan ke rumah Tante Meta," ujar Bu Bardi dari ruang menjahit.
"Horeee," teriak Tia dan Judi. Mereka memang paling senang ke rumah Tante Meta. Karena Tante Meta mempunyai kebun yang luas yang ditanami bermacam-macam buah-buahan.
Baca Juga: Cerpen Anak: Burung Merpati Putih (Bag. 2)
"Nanti mau petik rambutan, ah! Hmm, sedaaap," celoteh Judi yang baru berumur tujuh tahun.
"Enak saja ambil! Minta dong," sahut Tia dengan lucu. Mereka lalu bergantian mandi, kemudian berpakaian.
"Ma, kok celana Judi yang biru dan coklat tidak ada," teriak Judi dari dalam kamar.
"Ssst, jangan teriak-teriak Judi! Mama kan lagi menjahit. Cari saja di tempat cucian di belakang," sahut Tia.
"Kak Tia deh tolong Judi! Kan malu keluar," ujar Judi seraya menutupi tubuhnya dengan handuk.
Baca Juga: Ingin Memotret Pemandangan? Coba 6 Tips Foto Pemandangan dengan Hp Ini, yuk!
Tia lalu mencarikan celana adiknya, tapi tak ada.
"Tidak ada, Jud! Sudahlah pakai celana apa saja! Mau ikut tidak ke rumah Tante Meta?"
Judi lalu mengambil celana abu-abunya yang sudah lama tidak dipakai. Ia lalu mencobanya. "Uuuh, sempit! Tapi, tak apalah yang penting aku bisa ke rumah Tante Meta makan rambutan."
"Ma, sudah selesai!" lapor Tia dan Judi.
Bu Bardi lalu melihat ke anakanaknya. "Aduh, anak Mama sudah cantik-cantik! Tia, ini baju untuk Tante Meta. Nanti langsung pulang ya! Tampaknya mau hujan lagi," pesan Mama sebelum berangkat.
"Ya, Ma!" Mereka lalu berhamburan ke luar, bagaikan peluru yang dilepaskan dari senapan.
Tiba-tiba, "breeet!" Olala, celana Judi sobek.
"Nah, Judi sin lari-lari!" Tia melihat kepada adiknya yang tampaknya hendak menangis. "Kasih lihat Mama dulu den!" Tia dan Judi masuk lagi ke dalam rumah.
"Ma, celana Judi sobek!" lapor Tia pada Mama. Bu Bardi melihat pada celana Judi.
Baca Juga: Rayakan 50 Tahun Misi Apollo 11, Google Doodle Tampilkan Video Keren!
"Judi kenapa pakai celana ini? Kan yang abu-abu ini sudah kekecilan," Bu Bardi bertanya pada anaknya.
"Tapi yang lain masih basah. Dan yang lain lagi belum dicuci," Judi menjelaskan pada mamanya.
Mama diam saja. Yah, memang belakangan ini jahitan Bu Bardi banyak sekali. Sehingga ia mencuci dua hari sekali. Dan tambah lagi di musim hujan seperti ini cucian kerap kali tidak kering.
"Judi, kali ini tidak usah ikut ke rumah Tante Meta saja ya! Nanti celananya Mama jahitkan. Dan yang lain Mama cuci. Moga-moga besok ada matahari, sehingga bisa kering."
Mendengar ucapan mamanya Judi sedih sekali. Tapi ia tak mau membantah. Dan hilanglah lamunannya makan rambutan manissss.
"Tia, cepat pergi sebelum hujan!" Bu Bardi menyuruh anaknya.
Tia segera berangkat. Tapi ia pun tidak begitu gembira. Ya, bukankah ia tak dapat memetik buah-buahan itu sendiri.
Di rumah Judi pun kesal sekali. "Uuuuh, ini semua gara-gara hujan. Kalau tidak kan aku sudah puas makan rambutan," omel Judi. Untuk menghibur hati Judi lalu membaca koran sore, "liih, Kak Tia lama benar. Pasti dia makan rambutan dulu."
Baca Juga: Keren, Pakaian Astronaut Neil Amstrong Dipamerkan untuk Perayaan 50 Tahun Apollo 11
"Judiiiii," terdengar teriakan Kak Tia dari luar.
Judi segera lari ke depan. Olala, apa yang dilihatnya. Kak Tia membawa keranjang pasar. Isinya ada rambutan, belimbing dan jambu merah. Hmmm, sedaaap.
"Ini, Jud, tadi dikasih sama Tante Meta. Kebetulan Pak Kebun baru saja memetik buah-buah yang sudah masak. Dan aku dibaginya untuk dimakan bersama Papa, Mama dan Kau."
Judi yang sejak tadi muram, kini menjadi gembira. Ia mengambil rambutan ropiahnya.
"Enak, Ma! Manis!"
"Ya, tentu saja! Itu berkat hujan Iho?" ujar Mama. "Makanya lain kali jangan suka marah-marah sama hujan."
"Berkat hujan bagaimana, Ma?" tanya Judi bingung.
Baca Juga: Sama-Sama Benjol di Leher, Apa Bedanya Gondok dan Gondongan? #AkuBacaAkuTahu
"Ya, karena hujan tanah menjadi subur. Dan tanah yang subur menghasilkan buah yang baik. Selain itu hujan juga penting untuk persediaan air minum kita. Tapi tentu saja diproses dahulu menjadi air bersih," Bu Bardi menjelaskan kepada anaknya.
"lya, deh! Tapi kalau hujan melulu, pakaian Judi tidak kering dan Judi jadi tarzan!"
Mama dan Kak Tia yang mendengar celoteh Judi tertawa.
Cerita dan Ilustrasi oleh: Dok. Majalah Bobo
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR