Semasa kecil, bila menemukan masalah dalam hal yang ia mainkan, Bapak Habibie selalu berusaha menemukan jawabannya entah dengan membuat percobaan, bertanya pada orang tua, atau mencari jawaban dari buku.
Sewaktu kecil, Bapak Habibie suka membaca buku esiklopedia dan buku cerita.
Beliau juga mahir membaca dan bicara dalam bahasa Belanda sejak kecil.
Sewaktu kecil, Bapak Habibie lebih suka membaca buku di rumah dari pada bermain di lapangan. Tapi ada saatnya juga Bapak Habibie bermain dengan teman-teman sebayanya.
Tidak jarang, Bapak Habibie membuat eksperimen sains dari benda-benda di sekitarnya untuk membantunya memahami bagaimana suatu benda bekerja.
Jika ada hal-hal yang tidak diketahui Bapak Habibie, beliau akan langsung bertanya pada orang tuanya, teman-teman.
Mewujudkan Cita-Cita Memajukan Teknologi Indonesia
Selepas SMA, Bapak Habibie masuk ke Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung, yang sekarang kita kenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ketika baru beberapa bulan kuliah, Bapak Habibie mendaftar tes seleksi sekolah teknik penerbangan di Jerman.
Saat itu sekitar tahun 1950-an, Indonesia memang bercita-cita mengembangkan transportasi udara dan laut. Bapak Habibie jadi salah satu pemuda yang ingin ikut mewujudkan cita-cita itu.
Salah satu sahabat Bapak Habibie adalah Bapak Lim Keng Kie. Sama seperti Pak Habibie, Bapak Lim Keng Kie juga tekun mempelajari pesawat terbang, teman-teman.
Baca Juga: Kebanyakan Mobil Presiden di Berbagai Negara Berwarna Hitam, Ini Sebabnya
Source | : | britannica.com,Kompas.id |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR