"Apakah Tuan Putri sangat menyayangi Pangeran?" tanya Nyi Herang.
"Ya, sangat. Aku sangat sedih karena seperti sudah kehilangan orang yang aku sayangi."
"Hamba bisa merasakan kesedihan Tuan Putri. Hamba juga pernah kehilangan orang yang hamba sayangi," gumam Nyi Herang.
"Percayalah, Pangeran Sulung pasti akan sembuh. Asal Tuan Putri sungguh-sungguh berdoa." Puteri Bungsu menganggukkan kepalanya.
Baca Juga: Punya Asma? Ikuti 4 Pola Makan Sederhana untuk Penderita Asma, yuk!
Sore harinya Nyi Herang meninggalkan istana diam-diam. Ia pergi mengunjungi makam ibunya dan bergumam, "Ibu, aku tahu Ibu tidak pernah mengajarku menyimpan dendam. Maafkan aku, Bu, sebab telah berbuat keliru. Mulai sekarang aku akan menghapus semua dendamku. Dendam ini hanya akan menambah jumlah orang yang bersedih!"
Satu minggu kemudian kesehatan Pangeran Sulung berangsur baik. Puteri Bungsu begitu gembira. Namun sayang ia tidak berhasil menemukan Nyi Herang. Walaupun ia telah mengutus prajurit-prajurit istana untuk mencari pelayan yang disayanginya itu.
Cerita oleh: Benny Rhamdani. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Ada 3 Jenis Makanan yang Berbahaya Jika Dipanaskan, Apa Saja, ya?
Tonton video ini, yuk!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR