Bobo.id - Pada awal bulan September lalu, wilayah Bahama yang ada di Florida, Amerika Serikat diterjang badai Dorian.
Badai Dorian ini termasuk dalam badai kategori dua yang kecepatannya mencapai 177 kilometer per jam.
Badai ini menyebabkan kerusakan berbagai bangunan dan menyebabkan korban jiwa.
Selain badai Dorian, ternyata menurut NOAA ada sepuluh negara yang sering diterjang badai tropis, yaitu Amerika Serikat, Australia, Meksiko, Jepang, Tiongkok, Filipina, Taiwan, Vietnam, Madagaskar, dan Kuba.
Baca Juga: Bukan Hanya Pohon, Ternyata Ini Juga Penghasil Oksigen di Bumi
Uniknya, badai yang menyerang beberapa negara ini memiliki nama yang berbeda-beda, lo.
Selain badai Dorian, ada juga badai bernama Florence, yang pernah menerjang bagian utara Carolina.
Penamaan badai yang menerjang suatu wilayah ini ternyata ada sejarahnya, nih, teman-teman.
Penamaan Badai Bermula Sejak 1950-an
Sejarah penamaan badai bermula pada 1950-an untuk badai yang terjadi di Samudera Atlantik oleh National Hurricane Center atau Pusat Badai Nasional di Amerika Serikat.
Ketika itu, badai dinamakan sesuai dengan ejaan huruf tentara Inggris dan Amerika atau fonetik alfabet.
Contohnya Able, Baker, Charlie, Dog, dan seterusnya. Nama ini selalu digunakan pada badai berikutnya, nih, teman-teman.
Namun pada 1953, sistem penamaan badai ini diganti dan diberi nama seperti nama perempuan.
Baca Juga: Mau Coba Berenang dengan Ubur-Ubur? Kunjungi 4 Tempat Ini, yuk!
Tahun 1978 dan 1979, sistem penamaan badai ini kembali diubah, lo, dengan memasukkan nama laki-laki maupun perempuan.
Tujuan Penamaan Badai
Sebelum badai memiliki nama seperti manusia, penyebutan badai yang terjadi menggunakan sistem bilangan garis lintang dan bujur.
Penyebutan dengan sistem ini berguna bagi ahli meteorolgi untuk melacak badai yang terjadi.
Baca Juga: Bukan Hanya Pohon, Ternyata Ini Juga Penghasil Oksigen di Bumi
Namun sistem penyebutan badai ini membingungkan orang-orang yang tinggal di wilayah yang terkena badai untuk mendapatkan informasi.
Akhirnya nama badai ini diganti dengan sistem penamaan sesuai urutan alfabet agar badai lebih mudah dilaporkan dan meningkatkan minat pada peringatan serta meningkatkan kesiap siagaan masyarakat.
Nama Badai Berbeda di Setiap Wilayah
Badai Atlantik dan badai Pasifik Utara ternyata memiliki nama yang berbeda, lo, teman-teman.
Dalam sistem penamaan badai Atlantik, huruf Q, U, X, Y, dan Z tidak digunakan.
Sedangkan pada badai Pasifik Utara, huruf yang tidak dijadikan sebagai nama badai hanya Q dan U saja.
Jika satu nama pada alfabet sudah digunakan, maka pada badai berikutnya, nama yang sudah pernah digunakan tidak lagi dipakai.
O iya, ada kategori yang membuat badai diberi nama. Badai tropis akan diberi nama jika badai itu memperlihatkan pola sirkulasi yang berputas dengan kecepatan angin mulai 63 kilometer per jam.
Baca Juga: Mengapa Orang Indonesia Sering Membungkus Makanan dengan Daun Pisang?
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Howstuffworks,Wonderopolis,earth sky |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR