Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar pohon kayu bernama secang?
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, batang kayu secang ternyata sering diolah menjadi minuman yang memiliki banyak manfaat, nih, teman-teman.
Salah satu manfaat dari mengonsumsi minuman yang terbuat dari batang kayu pohon secang adalah untuk menghangatkan tubuh.
Namun manfaat dari batang kayu pohon ini bukan hanya menghangatkan tubuh saja, lo. Yuk, cari tahu manfaat lainnya!
Baca Juga: Lebar Pohon Ini Sama dengan Dua Kali Lipat Panjang Gajah Asia, lo!
Batang Kayu Pohon Secang Merupakan Bagian yang Banyak Dimanfaatkan
Secang memiliki nama latin Caesalpinia sappan atau Biancaea sappan.
Pohon secang merupakan jenis pohon berduri yang memiliki daun berukuran kecil.
Tumbuhan secang bisa tumbuh subur di beberapa negara Asia, seperti Indonesia, India, dan Malaysia.
Nah, bagian pohon secang yang paling sering dimanfaatkan adalah empelusr atau bagian dalam kayu.
Baca Juga: Kecipir, Tanaman Obat Tradisional yang Sering Dijadikan Lalapan
Bagian ini berwarna merah kecokelatan, namun saat direndam dengan air panas, maka air akan berubah menjadi berwarna merah terang.
Batang kayu pohon secang banyak digunakan karena ternyata bagian ini memliki banyak manfaat, nih, teman-teman.
Berbagai Manfaat Batang Kayu Tanaman Secang
Biasanya, batang kayu secang akan dipotong tipis-tipis untuk dijadikan minuman.
Batang kayu secang direndam dengan air panas dan diberi tambahan berbagai bahan lainnya lalu diminum.
Efeknya, minuman secang atau banyak disebut wedang secang di tanah Jawa ini bisa menghangatkan tubuh.
Selain untuk menghangatkan tubuh, batang kayu tanaman secang memiliki manfaat lainnya.
Baca Juga: Jadi Buah Khas Musim Gugur, Ini Fakta Seru Buah Labu, Ada Kompetisi Buah Labu, lo!
1. Memiliki Efek Antiradang dan Memicu Sistem Imun
Kayu batang pohon secang memiliki efek atau sifat antiradang, nih, teman-teman.
Dari pengujian yang dilakukan pada 130 obat-obatan herbal, kayu secang menjadi bahan obat herbal yang bisa mencegah penghambatan aktivitas hyaluronidase.
Hyaluronidase adalah protein yang dirancang secara genetik untuk dapat menyebabkan atau menimbulkan peradangan.
Selain memiliki efek antiradang, batang kayu pohon secang juga memiliki kandungan antioksidan brazilin yang bisa meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Baca Juga: Tidak Hanya Indah, Tanaman Hias Ini Bisa Menyerap Racun di Rumah
2. Antitumor
Manfaat dari kayu secang yang juga sudah banyak diteliti adalah sifat antitumornya.
Batang kayu secang yang diambil ekstrak airnya dengan ditambah zat tertentu bisa menghambat perkembangan sel tumor.
Selain itu, kayu secang juga memiliki kandungan kloroform, n-butanol, dan metanol air yang memiliki sifat antikanker.
Nah, senyawa-senyawa tadi bisa menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel-sel tumor, bahkan kanker, lo.
3. Antibakteri
Berbagai penyakit menular banyak disebabkan oleh infeksi bakteri yang terjadi dalam tubuh.
Nah, batang kayu tanaman secang yang memiliki fungsi untuk meningkatkan fungsi sistem imun bisa digunakan untuk melawan berbagai jenis bakteri.
Misalnya saja bakteri yang menyebabkan muntaber, penyakit kulit, tifus, dan bakteri penyebab diare.
Dengan menggunakan kayu secang yang ditambahkan dengan zat etanol, maka akan memunculkan efek melawan bakteri.
Baca Juga: Sengatannya Menyakitkan, Tumbuhan Beracun Ini Juga Tumbuh di Indonesia
4. Bahan Pewarna Alami
Selain untuk kesehatan, batang kayu secang juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami, lo, teman-teman.
Ketika teman-teman meminum wedang secang, maka kita akan melihat minuman secang memiliki warna merah pekat.
Di masa lalu, batang kayu tanaman secang yang bisa mengeluarkan warna merah ini dimanfaatkan sebagai zat pewarna alami.
Batang kayu secang bisa dimanfaatkan untuk mewarnai makanan, pakaian, hingga anyaman.
Baca Juga: Tanaman Brotowali, Dimanfaatkan Menjadi Jamu yang Banyak Khasiat
Bahkan seorang ahli botani, yaitu Rumphuis mencatat bahwa pohon secan ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia dan menjadi barang perdagangan antar bangsa hingga abad ke-19.
Namun dengan berkembangnya pewarna sintetik, pewarna alami seperti dari batang secang ini menjadi kurang diminati.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR