“Nanti aku pikirkan. Aku akan membebaskan Puteri Marya!" Orang-orang yang mendengar ucapan Rus hanya mendengus kesal. Para ksatria kerajaan saja tidak bisa membebaskan Puteri Marya. Apalagi Rus. Anak kecil yang suka jahil dan berbuat nakal.
Namun tidak ada yang tahu, diamdiam Rus menemui Lilip, peri kunangkunang, sahabatnya. Lilip pernah diselamatkan Rus ketika terjerat sarang laba-laba raksasa. Seluruh tubuh Lilip berwarna kuning kehijauan. Bila malam, seluruh tubuh Lilip bercahaya berkerlip-kerlip.
"Aku ingin membebaskan Puteri Marya. Tapi aku tidak tahu di mana tempat persembunyian Raja Penyihir Umbu," keluh Rus murung.
Baca Juga: Kisah Anjing Kecil yang Berjasa Saat Perang Dunia II, Pernah Tahu?
"Aku tahu. Istana Pualam Raja Penyihir Umbu ada di Lembah Bunga Seribu Warna," kata Lilip dengan mata berbinar.
"Bagaimana kamu tahu?" Tanya Rus.
"Aku sudah menanyakannya pada Tabib Tenung. Puteri Marya disekap di Menara Kaca yang tingginya sampai ke awan."
"Bagaimana caranya kita dapat ke sana?" tanya Rus putus asa.
Baca Juga: Sering Main Bulu Tangkis? Yuk, Lihat Sejarah Singkatnya!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR