Bobo.id - Saat perang, bukan hanya pasukan tentara saja yang bertugas, karena biasanya tentara akan menggunakan kuda sebagai hewan yang mereka tunggangi ketika perang.
Namun saat Perang Dunia I berlangsung, hewan yang terlibat dalam perang justru bukan kuda, nih, teman-teman.
Selain tentara yang bertugas saat perang, ada seekor anjing yang juga ikut bertugas saat Perang Dunia I berlangsung.
Bahkan anjing yang diberi nama Stubby ini menjadi anggota pasukan Amerika Serikat, lo!
Wah, bagaimana ceritanya seekor anjing bisa menjadi anggota pasukan perang, ya?
Baca Juga: Kisah Pasukan Terakota, Prajurit yang Menemani Kaisar Pertama Tiongkok
Stubby Menghampiri Pasukan Amerika Serikat yang Sedang Berlatih
Ketika tentara Amerika Serikat yang tergabung dalam Divisi Yankee ke-26 Infanteri ke-102 sedang berlatih di Yale, tiba-tiba ada seekor anjing liar yang menghampiri pasukan ini.
Anjing liar ini kemudian dengan cepat menjadi akrab dengan pasukan tentara Amerika Serikat yang sedang berlatih ini dan memberinya nama Stubby.
Setelah sering ikut berlatih, para tentara mulai mengajarkan beberapa trik pada Stubby, lo.
Salah satu trik yang diajarkan kepada Stubby adalah cara memberi hormat, yaitu dengan meletakkan satu kaki depannya ke pelipis.
Baca Juga: Benteng Otanaha Menjadi Tempat Berjuang di Masa Peperangan, Tertarik ke Sini?
Pasukan Tentara Amerika Serikat Menyelundupkan Stubby ke Perancis
Suatu hari, pasukan tentara Amerika Serikat ini harus berangkat ke Perancis untuk berperang di sana.
Pasukan Amerika Serikat yang sudah sangat dekat dengan Stubby pun memutuskan membawa anjing ini dengan menyelundupkannya saat berangkat.
Ternyata hal ini diketahui oleh komandan pasukan Amerika Serikat , teman-teman.
Nah, ketika komandan pasukan akan mengirimkan Stubby kembali ke Amerika Serikat , Stubby memberikan hormat kepada komandan.
Baca Juga: Sudah Ada Sejak Kerajaan Majapahit, Cari Tahu Sejarah Batik, yuk!
Komandan yang terkesan dengan keahlian Stubby kemudian membiarkannya tetap ikut dalam pasukan dan menjadikan Stubby sebagai maskot resmi unit yang dipimpinnya.
Bahkan setelah itu Stubby mulai ikut tentara Amerika Serikat dalam berperang dan mendapat gelar atau pangkat sersan, lo.
Stubby kemudian diberikan seragam perang yang dihiasi dengan nama dan berbagai lencana kehormatan.
Stubby Membantu Pasukan Tentara Amerika Serikat
Selama menjadi anggota pasukan perang, Stubby sudah mengalami hal yang hampir sama yang dialami oleh pasukan yang lainnya, nih, teman-teman.
Ketika perang berlangsung, Stubby pernah terkena serangan gas berbahaya, namun untungnya Stubby masih bisa selamat.
Setelah terkena serangan gas, hal ini ternyata menjadikan Stubby lebih peka pada bau berbagai bahan kimia.
Kepekaan Stubby pada berbagai bahan kimia ini menjadi hal yang menguntungkan bagi anggota pasukan lainnya.
Baca Juga: 5 Negara Asia Ini Tidak Pernah Dikuasai oleh Bangsa Eropa, di Mana Saja, ya?
Stubby akan mengetahui saat ada ancaman bahan kimia yang datang dan memberitahu anggota pasukan yang lain.
Selain itu, Stubby juga akan membantu tim medis menemukan anggota pasukan yang terluka, sehingga bisa dirawat.
Ketika ada anggota pasukan yang terluka dan kritis, Stubby juga akan datang untuk menghibur.
Gelar Sersan Didapatkan Setelah Menyerang Mata-Mata
Gelar atau pangkat sersan yang dimiliki oleh Stubby didapatkan saat ia berhasil menyerang mata-mata, lo.
Saat itu, ada mata-mata dari Jerman yang menyusup ke lubang perlindungan Amerika Serikat.
Stubby yang mengetahui hal ini langsung menyerang mata-mata tadi sampai pasukan bisa menangkap mata-mata itu.
Baca Juga: Pelayaran 500 Tahun yang Lalu Ini Membuktikan Bahwa Bumi Bulat
Hal ini membuat komandan pasukan memberikan pangkat sersan kepada Stubby dan menjadi hewan pertama di militer rAmerika Serikat yang menerima pangkat sersan.
Ketika Perang Dunia I berakhir, Sersan Stubby sudah ikut dalam 17 kali pertempuran selama 18 bulan, lo.
Di akhir masa tugasnya, terhitung Stubby sudah dua kali terluka dan menerima beberapa medali, nih, teman-teman.
Pada 16 Maret 1926, Sersan Stubby mati di usianya yang kesembilan atau sepuluh tahun.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR