Bobo.id - Jepang menjadi salah satu negara yang rentan mengalami bencana alam, seperti gempa bumi maupun tsunami.
Nah, saat ini sebuah angin topan bernama Hagabis juga diperkirakan sedang menuju pusat kota Jepang.
Nama Hagibis diambil dari bahasa Tagalog, Filipina, yang artinya kecepatan.
Selain angin topan yang sering melanda daerah beriklim tropis, ada beberapa jenis bencana alam lainnya yang juga dapat terjadi di berbagai wilayah, nih, teman-teman.
Baca Juga: Mengapa Musim Hujan Terjadi pada Waktu yang Berbeda di Setiap Daerah?
Tsunami
Pada 26 Desember 2004 lalu, terjadi gempa bumi yang disusul gelombang tsunami di Aceh.
Sedangkan pada 22 Desember 2018 lalu, tsunami juga menerjang daerah pesisir Banten dan Lampung, yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan.
Nama ini diambil dari kata tsu yang berarti lautan dan nami yang artinya gelombang ombak.
Tsunami merupakan serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran yang terjadi di dasar laut akibat gempa bumi.
Selain karena gempa bumi, tsunami juga bisa terjadi karena adanya letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, maupun hantaman meteor di laut.
Angin Topan
Saat ini, angin topan bernama Topan Hagabis diperkirakan sedang menuju Jepang, teman-teman.
Bahkan kekuatan dari angin topan ini diperkirakan membawa angin dengan kecepatan 180 kilometer per jam, lo.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Kalau Gunung di Bumi Tidak Ada Lagi, ya? #AkuBacaAkuTahu
Angin topan adalah pusaran angin kencang yang bisa melaju dengan kecepatan 120 kilometer per jam atau lebih.
Nah, angin topan dapat disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca.
Biasanya, angin topan terjadi di daerah tropis dan berlangsung saat pergantian musim.
Baca Juga: Merasa Gerah di Malam Hari? Apa yang Menyebabkan Hal Itu, ya?
Tanah Longsor
Jenis bencana alam lainnya yang dapat terjadi adalah tanah longsor, teman-teman.
Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah, batuan, atau campuran keduanya.
Material-material ini akan menuruni atau keluar dari lereng yang merupakan akibat dari terganggunya kestabilan tanah maupun batuan penyusun lereng.
Kalau di atas tanah yang lonsor terdaapt bangunan, maka bangunan itu juga bisa ikut terbawa tanah yang longsor.
Akibatnya, rumah atau bangunan akan rusak, atau bahkan runtuh.
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
Kebakaran hutan dan lahan yang biasanya melanda saat musim kemarau juga merupakan salah satu jenis bencana alam.
Baca Juga: Fenomena Embun Es Membuat Gunung Gede Jadi 'Padang Es', Ada Apa?
Karhutla merupakan keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, yang menyebabkan kerusakan hutan dan lahan.
Selain menyebabkan kerusakan, karhutla juga bisa menyebabkan bencana asap yang bisa mengganggu aktivitas dan kesehatan, nih, teman-teman.
Jika hujan tidak terjadi di daerah yang mengalami kebakaran, biasanya akan dilakukan pemadaman dengan dua cara, yaitu water bombing maupun hujan buatan.
Tonton video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | BNPB |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR