Bobo.id - Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di Ring of Fire atau Cincin Api.
Cincin api adalah sebutan untuk sebuah jalur berbentuk tapal atau sepatu kuda yang terdiri atas lebih dari 450 gunung berapi di tepi Samudra Pasifik.
Selain deretan pegunungan yang ada di wilayah Cincin Api, masih ada banyak gunung maupun pegunungan di dunia.
Ada yang merupakan gunung berapi aktif, tidak aktif, maupun bukan gunung berapi.
Cari tahu, yuk, bagaimana gunung di permukaan Bumi bisa terbentuk, baik yang terlihat maupun gunung yang ada di laut!
Baca Juga: 8 Gunung Tertinggi di Indonesia, 5 di Antaranya Ada di Papua
Ada Berbagai Proses Terbentuknya Gunung
Gunung yang ada di permukaan Bumi bisa terbentuk melalui berbagai proses, lo, teman-teman.
Dari berbagai proses yang membentuk gunung itu menyebabkan ada berbagai jenis pegunungan juga.
Nah, setidaknya ada empat jenis proses terbentuknya gunung yang membentuk empat jenis gunung yang berbeda juga.
Baca Juga: Mengapa di Bawah Tanah Suhunya Lebih Panas, ya? #AkuBacaAkuTahu
Dorongan Lempeng Tektonik ke Permukaan
Penyebab pertama terbentuknya gunung adalah karena adanya dorongan pada lempeng tektonik ke permukaan.
Peristiwa naiknya lempeng tektonik dan magma ke permukaan ini menyebabkan terbentuknya gunung vulkanik.
Salah satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini adalah Pegunungan Himalaya, termasuk Gunung Evererst.
Pegunungan Himalaya terbentuk dari lempeng tektonik yang terletak di bawah India dan Asia saling bertabrakan lebih dari 25 juta tahun lalu.
Baca Juga: Mengapa Musim Hujan Terjadi pada Waktu yang Berbeda di Setiap Daerah?
Uniknya, proses ini masih terus terjadi sampai sekarang, lo, teman-teman. Ini artinya, Pegunungan Himalaya masih akan terus bertambah tinggi.
Lempeng tektonik yang saling bertabrakan dan mendorong satu sama lain ke permukaan ini salah satunya disebabkan oleh gempa bumi.
Lempeng Bumi Saling Bertabrakan di Kerak Bumi
Apakah teman-teman pernah mendengar pegunungan lipatan?
Pegunungan lipatan adalah jenis pegunungan dengan struktur yang berlipat-lipat sehingga membentuk bukit-bukit terjal dengan lembah yang panjang.
Nah, pegunungan lipatan ini terbentuk dari lempeng Bumi yang saling bertabrakan di kerak Bumi.
Lempeng Bumi atau lempeng tektonik yang bertabrakan di kerak Bumi atau lapisan Bumi ini menyebabkan kerak Bumi naik ke permukaan.
Baca Juga: Angin Topan Hagibis Melanda Jepang, Ketahui Jenis Bencana Alam, yuk!
Proses ini membuat kerak Bumi yang tidak terlalu tebal dan padat terdorong ke atas untuk mengapung di atas lapisan mantel yang lebih padat.
Hasil dari proses ini adalah bukit, dataran tinggi, atau pegunungan, sementara lapisan kerak Bumi yang lebih tebal akan terdorong ke bagian bawah lapisan.
Lapisan Kerak yang Melewati Lapisan Kerak Lain
Gunung ternyata tidak hanya berbentuk mengerucut saja, teman-teman. Ada juga gunung yang disebut blok sesar.
Baca Juga: Agar Tidak Mencair, Gletser Es di Swiss Dibungkus dengan Selimut Putih
Blok sesar merupakan blok batu yang sangar besar yang bahkan ukurannya bisa mencapai ratusan kilometer.
Proses terbentuknya blok sesar ini karena adanya kesalahan pada kerak Bumi, di mana batu lapisan kerak Bumi ini saling bergerak melewati satu sama lain.
Hal ini menyebabkan satu sisi patahan naik relatif tinggi dari patahan yang lainnya.
Akibatnya, terbentuklah blok pegunungan atau blok sesar yang bentuknya tidak seperti pegunungan berbentuk segitiga atau kerucut.
Erosi Gunung
Proses terakhir yang menyebabkan terbentuknya sebuah gunung adalah melalui proses erosi, teman-teman.
Gunung yang terbentuk karena erosi dapat terbentuk karena efek angin, air, es, maupun gravitasi.
Baca Juga: Fenomena Embun Es Membuat Gunung Gede Jadi 'Padang Es', Ada Apa?
Faktor-faktor dan kekuatan tadi secara aktif bisa membentuk permukaan jajaran gunung, mengurangi permukaan yang terbuka, maupun mengarah pada pembentukan lahan yang keras.
Dari proses ini, jenis gunung yang terbentuk misalnya piramida maupun lingkaran berbentuk mangkuk yang di dalamnya terdapat danau.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | the conversation,universetoday.com,Wonderopolis |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR